Presiden: Kendalikan Arus Balik Mudik ke Wilayah Jabodetabek

:


Oleh Tri Antoro, Rabu, 27 Mei 2020 | 17:53 WIB - Redaktur: Isma - 299


Jakarta, InfoPublik - Arus balik mudik masyarakat dari luar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) harus dapat dikendalikan oleh seluruh pemangku kepentingan, agar tidak menimbulkan peningkatan kembali jumlah positif Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

"Kendalikan arus mudik, ini penting untuk kita kendalikan agar tidak memunculkan gelombang yang kedua. Utamanya wilayah Jabodetabek," ujar Presiden Joko Widodo melalui siaran konferensi video pada Rabu (27/5/2020).

Menurut dia, sehabis melakukan mudik, masyarakat yang masuk dari luar Jabodetabek berpotensi membawa Covid-19. Akibatnya bisa dibayangkan, banyak warga Jabodetabek yang akan terinfeksi virus, sehingga menyebabkan gelombang kedua wabah virus ini.

"Tidak terjadi sirkulasi bolak-balik dalam penyebaran virus dari luar Jabodetabek," imbuhnya.

Saat ini, ada sebagian wilayah Jabodetabek yang sudah mengalami penurunan jumlah positif Covid-19. Oleh karena itu, pengendalian mudik dari luar wilayah tersebut harus dapat dilakukan secara ketat dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

"Data terakhir tadi pagi, tren untuk R0 maupun Rt dari DKI Jakarta sudah di bawah satu sehingga ini perlu terus kita tekan agar lebih menurun lagi," tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meninjau pelaksanaan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat. Untuk memastikan wilayah tersebut dapat segera memulai normal baru di tengah penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

"Saya datang ke Kota Bekasi untuk memastikan pelaksanaan kebijakan PSBB kita dalam menuju ke sebuah tatanan baru yang di sebut normal baru," ujar Presiden Joko Widodo di Mal Sumarecon Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Menurut dia, pemerintah Kota Bekasi telah berhasil mengurangi tingkat penyebaran Covid-19 menjadi di bawah angka satu. Hal ini merupakan kabar yang cukup menggembirakan, karena kebijakan PSBB yang dipergunakan oleh pemerintah daerah dapat efektif mengendalikan penyebaran virus berbahaya ini.

"Bila di tekan terus maka, reproduction rate bisa mencapai angka nol, oleh karenanya hal ini harus diawasi oleh berbagai pihak," imbuhnya.