Presiden: Tes Covid-19 Harus Dilakukan Lebih Cepat

:


Oleh Tri Antoro, Senin, 6 April 2020 | 14:20 WIB - Redaktur: Untung S - 187


Jakarta, InfoPublik - Presiden Joko Widodo meminta, tes bagi masyarakat yang beresiko tinggi terinfeksi Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 harus dilakukan dengan waktu yang lebih cepat dari sebelumnya.

"Kecepatan pemeriksaan di laboratorium agar didorong lagi, ditekan lagi agar lebih cepat," ujar Presiden Joko Widodo melalui konferensi video pada Senin (6/4/2020).

Dengan waktu yang relatif cepat, pemerintah dapat segera mengantisipasi berbagai upaya dalam rangka pencegahan meluasnya penyebaran virus ini. Sehingga, langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah dapat secara efektif meredam virus ini.

"Dengan kecepatan itu kita bisa mengetahui siapa yang telah positif dan siapa yang negatif," imbuhnya.

Dia melanjutkan, tes Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dilakukan oleh pemerintah harus memprioritaskan bagi masyarakat yang beresiko tinggi terinfeksi. Terdapat sejumlah yang sangat rawan terinfeksi Covid-19 yakni dokter, Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Hal ini dilakukan oleh pemerintah, karena masyarakat tersebut memiliki potensi sangat besar terinfeksi virus ini. Oleh karena itu, pemerintah memandang perlu mengutamakan masyarakat itu untuk terlebih dahulu mendapatkan tes Covid-19.

"Pelaksanaan jenis tes ini diberikan prioritas untuk orang-orang yang berisiko tinggi," katanya.

Sebelumnya, Kementerian BUMN memberikan alat tes untuk mendeteksi Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 yang bisa melayani 1300-1400 orang dalam satu hari ke Rumah Sakit (RS) Pertamina Jaya, DKI Jakarta pada Sabtu (4/4/2020).

"Rencananya alat itu massal itu bisa melakukan tes 1300-1400 orang per hari. Alat itu sampai pada Sabtu ini ke rumah sakit Pertamina Jaya yang berada di sekitar wilayah Cempaka Putih," ujar Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin melalui siaran pers, Sabtu (4/4/2020).

Alat tes Covid-19 ini, lanjut dia, akan diberikan pada RS milik BUMN yang berada di wilayah yang memiliki jumlah pasien positif dengan jumlah banyak. Sehingga dapat mendorong secara maksimal upaya pemerintah dalam meredam penyebaran virus ini, khususnya di wilayah yang paling terdampak.

Minggu depan, sekitar 10 alat tes massal akan disalurkan ke RS dengan wilayah paling terdampak. Jadi, total alat tes massal Covid-19 yang datang dalam dua minggu ini adalah berjumlah 11 buah. "Alat ini akan disalurkan ke tempat-tempat yang memiliki episentrum penyeberan yang tinggi dari daerah lain," katanya.

Alat tes ini, berasal dari anggaran Corporate Social Resposibility (CSR) yang dikumpulkan dari setiap perusahaan plat merah dalam rangka menangani penyebaran virus ini. Konsep pengalihan CSR ini untuk membantu penanganan Covid-19 akan terus dilakukan hingga penyebaran bisa ditekan secara maksimal. (Foto: Humas Setkab/Rah/Him)