Presiden: RS Darurat di Pulau Galang 6 April 2020 Beroperasi

:


Oleh Tri Antoro, Rabu, 1 April 2020 | 14:44 WIB - Redaktur: Untung S - 454


Jakarta, InfoPublik - Presiden Joko Widodo meminta Rumah Sakit (RS) darurat Covid-19 di Pulau Galang, Kepulauan Riau (Kepri) dapat beroperasi pada Senin (6/4/2020) sebagai langkah antisipasi dalam meredam penyebaran virus di dalam negeri.

"Ini maksimal Senin sudah bisa dioperasikan oleh pemerintah untuk menangani kasus Covid-19," ujar Presiden Joko Widodo melalui virtual konferensi pers pada Senin (1/4/2020).

Menurut dia, pembangunan RS ini sebagai upaya mengantisipasi bila pasien yang positif Covid-19 memenuhi RS rujukan pemerintah. Sehingga, banyak fasilitas kesehatan yang disediakan oleh pemerintah untuk melakukan penanganan virus di atas.

"Semua ini sudah kita rencanakan, pembangunan RS ini seperti yang kita lakukan pada Wisma Atlet yang sebagai persiapan dalam menangani berbagai kemungkinan yang terjadi saat Covid-19," katanya.

Fasilitas seperti ini memang diperlukan, kata Presiden, mengingat adanya arus balik pekerja migran yang berasal dari berbagai negera sedang menuju ke kampung halaman masing-masing di dalam negeri. Jumlah dari arus balik dari pekerja tersebut pun sangat banyak, sehinggga langkah ini sebagai antisipasi dalam penyebaran virus itu.

"Setiap hari ada mobilitas pekerja migran yang ingin pulang mudik. Fasilitas ini disiapkan untuk mencegah mereka tidak membawa Covid-19," imbuhnya.

Diketahui, Rencana kapasitas tampung fasilitas ini sebagai penampungan, karantina, dan observasi bagi orang yang terindikasi terinfekasi Covid-19. Terdapat sekitar 1.000 tempat tidur yang akan disediakan untuk menampung para penderita tersebut.

Pada Tahap I akan dibangun 2 gedung bertingkat 2 untuk menampung 340 tempat tidur yang diprioritaskan untuk diselesaikan terlebih dahulu sebanyak 240 tempat tidur untuk orang Dalam Pengawasan (ODP) dan 100 tempat tidur untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Adapun 340 tempat tidur tersebut merupakan fasilitas observasi non ICU, sedangkan 20 tempat tidur lainnya merupakan fasilitas ICU. Sisanya 640 tempat tidur akan dilaksanakan pembangunan fasilitasnya pada tahap II.

Lokasi yang dipilih untuk pembangunan fasilitas tersebut yaitu di eks pengungsi Vietnam dan area pengembangan yang berjarak 60 km dari Bandara Hang Nadim dan 56 km dari Kota Batam dengan memanfaatkan lahan seluas 20 hektar dari total luas area 80 hektar

Pembangunan fasilitas observasi penyakit menular di Pulau Galang dibagi menjadi 3 Zonasi, yakni Zona A (Renovasi Eks Sinam) meliputi gedung penunjang seperti mess petugas, dokter dan perawat, gedung sterilisasi, gedung farmasi, gedung gizi, laundry, gudang dan power house.

Sementara Zona B meliputi fasilitas penampungan dan fasilitas pendukung seperti ruang isolasi, ruang observasi, Laboratorium, ruang sterilisasi, GWT, Central Gas Medik, instalasi jenazah, landasan helicopter (helipad), dan zona utilitas.

Selain itu di sekitar fasilitas utama juga akan dilengkapi ruang tindakan, ruang penyimpanan mobile rontgen, ruang laboratorium, dapur, renovasi bangunan eksisting untuk bangunan penunjang, fasilitas air bersih, air limbah, drainase, sampah, dan utilitas lainnya, serta ruang alat kesehatan ruang isolasi dan observasi. (Foto: Istimewa)