Presiden Afganistan Anugerahi Bintang Kehormatan ke Menlu RI

:


Oleh Eko Budiono, Senin, 2 Maret 2020 | 13:39 WIB - Redaktur: Untung S - 313


Jakarta, InfoPublik - Presiden Afganistan, Ashraf Ghani, menganugerahkan Bintang Kehormatan Malalai kepada Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.

Penghargaan tersebut karena upaya RI dalam membantu perdamaian Afganistan, dan memperkuat hubungan bilateral.

Bintang Penghargaan Malalai disematkan langsung oleh Presiden Ashraf Ghani, di Kabul, Afganistan.

"Sebagai penghargaan atas kerja keras yang terus menerus, dalam memajukan kerja sama bilateral dan membangun rasa percaya antara Indonesia dan Afganistan, membangun perdamaian di kawasan dan dunia, saya dengan hormat menganugerahkan Bintang Kehormatan "Malalai" kepada Menlu Retno Marsudi," kata Presiden Ashraf Ghani, menurut rilis Kemenlu RI, Senin (2/3/2020).

Bintang Penghargaan Malalai adalah salah satu bintang penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Pemerintah Afganistan, kepada tokoh Afganistan, maupun internasional yang telah memberikan kontribusi luar biasa kepada Afganistan.

Seluruh rangkaian kegiatan Menlu Retno di Kabul untuk menyampaikan dua pesan utama yaitu pertama, arti penting pemberdayaan perempuan dalam membangun sebuah negara. “Empowering women means empowering the nation”.

Untuk itu pada hari ini, Menlu Retno meluncurkan Indonesia-Afghan Women’s Solidarity Network bersama dengan tokoh perempuan Indonesia. Ini adalah manifestasi bentuk nyata untuk memastikan partisipasi perempuan dalam masa depan Afghanistan.

Tahun 2019 yang lalu, Indonesia telah menyelenggarakan pertemuan para perempuan Indonesia-Afghanistan di Jakarta.

Kedua, Indonesia mendukung sepenuhnya perdamaian di Afghanistan. “Indonesia akan selalu bersama rakyat Afghanistan untuk mencapai perdamaian yang lestari”, Demikian disampaikan Menlu Retno saat bertemu dengan Presiden Ashraf Ghani, Pejabat Sementara Menlu, Menteri Urusan Perempuan dan Menteri Kebudayaan dan Informasi, Menteri urusan Perdamaian, Penasehat Keamanan Nasional, Menteri Perdagangan dan Ibu Negara Afghanistan.

“Penandatangan perjanjian Amerika dan Taliban di Doha dan Deklarasi Bersama Pemerintah Afghanistan dan Amerika Serikat akan menjadi pembuka jalan bagi perdamaian yang lestari di Afghanistan. Diperlukan komitmen semua pihak untuk melanjutkan langkah awal ini, demi kepentingan rakyat Afghanistan” kata Menlu, dalam pertemuan dengan Presiden Afghanistan. 

Sedangkan Presiden Ghani menyampaikan apresiasi yang besar terhadap komitmen Indonesia khususnya Presiden Joko Widodo yang memberikan perhatian dan peran besar yang dimainkan Indonesia dalam mendorong perdamaian di Afghanistan.

“Rakyat kami sudah lama memimpikan damai”, ungkap Presiden Ghani.

Presiden Ghani  menegaskan langkah lanjutan yang sangat penting yaitu Intra Afghan Dialogue. Dialogue tersebut harus inklusif dan melibatkan semua pihak di Afghanistan.

“Rakyat Afghanistanlah yang berhak menentukan sendiri masa depannya," tegas Ghani.

Dalam berbagai pertemuan tersebut, Menlu Retno kembali sampaikan fokus Indonesia untuk membangun dua elemen penting dalam proses perdamaian di Afghanistan yaitu peran ulama, dan pemberdayaan perempuan di Afghanistan dalam mendorong perdamaian di Afghanistan.

Tahun 2018, Indonesia telah menjadi tuan rumah Pertemuan Trilateral Ulama Afghanistan-Indonesia-Pakistan.

“Insya Allah tahun ini juga kita akan kembali menggelar Indonesia-Afghanistan Ulama Conference, untuk memperkokoh peran Ulama dalam menjaga keberlanjungan proses perdamaian di Afghanistan,” tutur Retno. (Foto : Kemenlu)