IA-CEPA Perkuat Kerjasama Ekonomi Indonesia-Australia

:


Oleh Tri Antoro, Senin, 10 Februari 2020 | 15:37 WIB - Redaktur: Isma - 1K


Jakarta, InfoPublik - Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison menyambut baik kemitraan strategis yang telah disepakati, karena akan memperkuat kerjasama kedua negara seperti yang di sepakati dalam perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

"Ratifikasi perjanjian IACEPA telah selesai di antara kedua negara yang berarti ke depan hubungan ekonomi kedua negara secara komprehensif akan lebih maju dan harus lebih dirasakan manfaatnya oleh rakyat kedua negara," kata Presiden Joko Widodo melalui siaran pers yang diterima Senin (10/2/2020).

Presiden mengatakan, Indonesia berharap agar implementasi dari IA-CEPA tersebut dapat segera dilaksanakan melalui program 100 hari implementasi IA-CEPA. Di antaranya ialah pelaksanaan Australia Business Week di Indonesia yang akan dipimpin langsung oleh Menteri Perdagangan Australia, kunjungan sejumlah major private investors Australia ke Indonesia, pendanaan proyek infrastruktur, hingga kerja sama di bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia.

Sementara PM Australia Scott Morrison dalam pernyataannya mengatakan bahwa memalui IA-CEPA, hubungan kerja sama antara Indonesia dan Australia akan semakin meningkat. Integrasi ekonomi kedua negara juga diharapkan dapat mendatangkan pertumbuhan yang kuat selama kurang lebih sepuluh tahun ke depan.

"Indonesia akan menjadi salah satu ekonomi yang paling besar di seluruh dunia. Dari kesepakatan yang saling menguntungkan ini akan memastikan bahwa ekonomi kita akan saling terkait selama beberapa lama ke depannya," ujar Morrison.

Terkait Indo-Pasifik, Morrison juga memuji kepemimpinan Presiden Joko Widodo di kawasan tersebut. Australia disebutnya mendukung penuh konsep pengembangan Indo-Pasifik yang mana memiliki potensi ekonomi yang besar di antara negara-negara dalam kawasan tersebut.

"Australia mendorong dan mendukung (Indo-Pasifik) karena kita memiliki pemikiran yang sama untuk kawasan Indo-Pasifik. Kita lihat potensi ekonomi dan potensi antar rakyatnya dan untuk menghilangkan hambatan yang tadinya ada di kawasan kita," tuturnya.