Ketua Dekranas Apresiasi Pelestarian Tenun Ikat Tradisional Bali

:


Oleh Eko Budiono, Minggu, 9 Februari 2020 | 19:28 WIB - Redaktur: Untung S - 279


Jakarta, InfoPublik- Ketua Harian Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas),  Nyonya Tri Tito Karnavian, mengapresiasi langkah yang ditempuh Dekranasda Bali dalam pelestarian tenun ikat tradisional.

“Setiap daerah punya kain tenun khas tradisional yang menjadi kekayaan nusantara,” kata Tri Tito Karnavian, dalam keterangannya, usai  meninjau bengkel kerja Tenun Ikat Endek dan Songket di Banjar Abian Nangka Kelod, Desa Kesiman Petilan, Denpasar, Minggu (9/2/2020).

Menurutnya, Dekranas mendukung upaya pelestarian yang dilaksanakan di tiap daerah, khususnya Bali. 

Sementara itu,  Ketua Umum Dekranasda Bali Putri Suastini Koster menyatakan Pemprov Bali tengah mengintensifkan upaya pelestarian kain tenun ikat tradisional, yang merupakan warisan adiluhung seperti songket dan endek.

Menurut Putri Suastini Koster, upaya pelestarian menghadapi sejumlah tantangan antara lain maraknya produksi kain printing dan bordir yang menduplikasi motif songket atau endek.

Jika ini dibiarkan, ini sangat merugikan perajin yang menciptakan motif songket atau endek karena hasil karya mereka dijiplak. Dengan alasan tekstur kain lebih ringan, masyarakat cenderung membeli kain bordir atau printing

“Sebagai bentuk inovasi dan kreatifitas, kehadiran kain bordir dan printing tak bisa dibendung. Solusinya, kata dia, mereka harus menciptakan motif sendiri yang berbeda dari motif endek atau songket. Untuk itu, motif songket perlu dipatenkan agar tak sembarangan dijiplak,” tuturnya.

Dia menyatakan selain maraknya motif songket dan endek tiruan, usaha tenun ikat tradisional Bali juga dihadapkan pada kendala bahan baku benang seta makin surutnya minat tenaga kerja yang mau menekuni ketrampilan menenun.

“Kami  mencanangkan kampanye pemanfaatan pekarangan atau lahan kosong untuk penanaman pohon kapas atau budidaya ulat sutra. Dekranasda akan berkolaborasi dengan Tim Penggerak PKK Bali untuk pemanfaatan lahan pekarangan,” tambahnya.

Dekranas adalah organisasi nirlaba yang menghimpun pencinta, dan peminat seni untuk memayungi dan mengembangkan produk kerajinan, mengembangkan usaha tersebut, serta berupaya meningkatkan kehidupan pelaku bisnisnya, yang sebagian merupakan kelompok usaha kecil dan menengah (UKM).