KAI 2019, Komnas PA: Anak Harus Bebas dari Kekerasan dan Kebencian

:


Oleh Jhon Rico, Rabu, 18 Desember 2019 | 09:59 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 323


Jakarta, InfoPublik- Kongres Anak Indonesia (KAI) XVI tahun 2019 dilaksanakan di Auditorium Tongs Inn Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang Sumatera Utara, Selasa (17/12). Sekitar 500 orang anak usia 12-15 tahun yang datang dari berbagai Kota, Kabupaten hadir dalam kongres tahunan ini.

Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait mengatakan, KAI merupakan agenda tahunan Komnas PA yang telah dicanangkan sejak tahun 2000. KAI sebagai wadah dan mekanisme nasional bagi anak-anak di Indonesia untuk menggunakan hak partisipasi dan untuk berserikat dan berkumpul. Juga hak untuk didengar pendapatnya sebagai anak.

"Melalui wadah KAI ini, anak-anak juga diberikan kesempatan belajar berdemokrasi yang benar, santun, dan bebas dari kekerasan. Juga bebas dari kebencian dan bebas dari saling caci dan maki," kata Arist dalam keteranganya kepada InfoPublik, Selasa (17/12/2019).

Arist menerangkan, melalui KAI ini anak-anak secara mandiri tanpa intervensi orang dewasa diberikan kesempatan berdiskusi untuk merumuskan Suara Anak Indonesia dalam menyikapi berbagai masalah-masalah sosial yang dapat menghambat tumbuh kembang anak.

"Oleh karenanya anak-anak harus jauh dan bebas dari penanaman paham radikalisme, kekerasan dan ujaran kebencian, serta intoleransi dikalangan anak-anak," ujar dia.

Ia pun mengajak seluruh pihak agar memberikan kesempatan kepada anak untuk merajut kembali toleransi diantara anak yang telah nampak pudar.

Menurut dia, kebersamaan dan keberagaman yang perlu dirajut kembali sebagai cinta tanah air untuk menuju anak yang mandiri, bergembira dan unggul di masa depan.

Arist menjelaskan bahwa KAI 2019 memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mendiskusi dengan tema "Anak Nusantara Membangun Toleransi, Kebersamaan, Keberagaman dan Cinta Tanah Air menuju Generasi Unggul".

Menurut dia, tema ini didiskusikan dan dibahas oleh 500 anak dalam 5 sidang komisi terdiri dari sidang komisi membangun toleransi, sidang komisi kebersamaan, sidang komisi anak dalam keberagaman, sidang komisi cinta tanah air dan sidang Komisi anak untuk membangun Genetadi Anak Indonesia yang Unggul dan berkarakter untuk menghasilkan rumusan Suara Anak Indonesia 2019.

Ia menyebut bahwa Suara Anak Indonesia 2019 rencananya akan disampaikan kepada Presiden RI, Ketua DPR-RI, Ketua MPR-RI, Kementerian Sosial, Kemen PPPA dan para pejabat didaerah diseluruh nusantara di penghujung tahun 2019 ini.

Lebih lanjut Arist menjelaskan, sidang komisi juga akan memilih dan menetapkan 10 Duta Anak Indonesia yang bertugas menyampaikan dan mensosialisasikan suara anak Indonesia hasil rumusan dari KAI XVI.

"Proses untuk penetapan Duta Anak Indonesia 2019, masing-masing
anak yang dicalonkan dari masing-masing delegasi kongres akan diberikan kesempatan mempresentasikan pandangan dan pendapatnya menyangkut tema dari KAI ini dihadapan seluruh peserta Kongres. Dalam sidang paripurna akan dinilai oleh peserta Kongres secara demokratis, inilah proses yang berjalan selama KAI berlangsung," terang Arist.

Disamping itu, KAI XVI tahun 2019 akan diumumkan tuan rumah KAI ke 17 tahun 2020 yang akan datang.

Ketua Penyelelenggara KAI XVI Junedi Malik menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deliserdang yang telah memberikan akses dan bantuan sehingga terlaksanakannya perhelatan ini di Deliserdang.

Ia pun menyampaikan terima kasihnya atas kehadiran Kepala Dinas Sosial dan Kepala Dinas PPPA dan KB pada acara pembukaan KAI ini. Juga kepada Bupati Deliserdang yang telah memberikan semangat dan dorongan sehingga terlaksananya KAI ke 16.

Junedi yang juga Ketua LPA Deliserdang menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada para pendamping dan para pegiat perlindungan anak dari berbagai daerah yang telah mendampingi dan menyertai anak-anak dari berbagai daerah.

"Terima kasih untuk Wahana Visi Indonedia (WVI) wilayah kerja Kalimantan Barat dan Maluku Utara, LSM peduli anak dan para ketua LPA se Nusantara," ujar dia.

Ia pun berpesan kepada kepada seluruh delegasi Kongres untuk menggunakan kesempatan ini untuk saling mengenal guna membangun toleransi kebersamaan, keberagaman dan cinta tanah air menuju anak Indonesia unggul dan berkarakter.

Pembukaan KAI ke 16 tahun 2019, dihadiri pula oleh Ketua Pengadilan Lubukpakam, Kajari Deliserdang, Dandim Deliserdang, Kapolres Deliserdang, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas PPPA dan KB, Kepala Dinas Sosial) dan KB, para Camat, para Kepala sekolah dan guru dilingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Deliserdang.