Banyaknya Pendaftar Buat Situs Seleksi CPNS Sulit Diakses

:


Oleh Tri Antoro, Senin, 18 November 2019 | 13:00 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 183


 

Jakarta, InfoPublik - Memasuki hari ke 6, situs pendaftaran seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yakni www.sccndaftar.bkn.go.id/akun sulit di akses oleh pelamar melalui jaringan telekomunikasi dari operator selular pintar.

Berdasarkan pantuan InfoPublik pada Minggu (17/11), terdapat kesulitan dalam mengakses situs resmi seleksi CPNS pada sore hari sekitar pukul 16.30 WIB. Diperlukan waktu yang cukup lama untuk dapat mengakses situs seleksi, kira-kira sekitar 5-10 menit baru bisa mengakses.

Ketika berhasil mengakses situs seleksi CPNS pendaftar juga perlu menunggu waktu sekitar 5-10 untuk dapat mendaftarkan diri. Tak jarang setelah lama menunggu waktu yang cukup lama jaringan telekomunkasi yang berasal dari sambungan operator selular terputus.

Ada kemungkinan, hal-hal tersebut terjadi akibat membludaknya peserta yang ingin mendaftarkan diri menjadikan situs ini sulit di akses. Para perserta dengan waktu yang bersamaan ingin melalukan pendaftaran diri untuk mengikuti seleksi CPNS.

Diketahui, sampai dengan Sabtu (16/11) pendaftaran seleksi CPNS, sudah terdata sebanyak 2,3 juta pelamar telah membuat akun dalam portal Sistem Seleksi CPNS Nasional (SSCN), namun baru 10,6 persen dari jumlah tersebut yang menuntaskan langkah pendaftaran hingga tahap submit.

Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Paryono menjelaskan, kondisi tersebut diperkirakan terjadi karena banyak pelamar yang masih wait and see mencari informasi mengenai perkembangan pendaftaran. Para pelamar yang telah menentukan pilihan instansi dan formasi yang akan dilamar, khususnya yang telah membuat akun dalam portal SSCN, untuk segera menuntaskan tahapan pendaftaran hingga submit.

“Hal ini perlu dilakukan agar pelamar tidak terjebak dalam situasi hectic yang menyebabkan pelamar sulit mengakses portal SSCN karena saling menunda-nunda penyelesaian tahapan pelamaran,” tutur Paryono beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, BKN juga mengimbau pelamar untuk hanya menginput data dan berkas yang sebenarnya dan disyaratkan instansi dalam field lamaran. Dikhawatirkan jika pelamar “main-main” dalam pengunggahan dokumen, pelamar kemudian lupa untuk mengganti dengan data yang sesungguhnya, sehingga data palsu/tidak benar yang justru tersimpan dalam database SSCN ataupun yang tercetak.

Data Center SSCN merilis informasi mulai maraknya pemakaian NIP dan KK untuk pendaftar abal-abal alias tidak niat mendaftar terbukti dengan banyaknya unggahan foto dan dokumen yang tidak dipersyaratkan instansi. Pengunggahan foto atau dokumen yang tidak disyaratkan tersebut dapat menjadi pintu masuk instansi menyatakan bahwa pelamar yang bersangkutan tidak memenuhi syarat (TMS).