Anggota DPR Sepakat RAPBN 2020 Perhatikan Peningkatan SDM

:


Oleh Tri Antoro, Jumat, 23 Agustus 2019 | 07:31 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 354


Jakarta, InfoPublik - Anggota Komisi XI DPR RI Achmad Hatari sepakat Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2020 yang diusulkan pemerintah memperhatikan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih sehat, tangguh dan mampu bersaing di dunia internasional.

“RAPBN tahun 2020 pemerintah fokus membangun manusia Indonesia yang sehat, tanggung dan bersaing di dunia internasional,” kata Hatari saat rapat Paripurna DPR RI, Kamis (22/8).

Dalam merealisasikan rencana tersebut, kata dia, dibutuhkan kerja sama dan kerja keras yang jauh lebih baik dari semua pihak antara pemerintah hingga DPR RI. Sehingga pengelolaan RAPBN 2020 untuk membangun SDM dapat digunakan secara maksimal.

“Tidak ada anggaran yang terbuang secara cuma-cuma yang dapat juga mengakibatkan kerugian negara,” tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menjelaskan, pemerintah akan berupaya menciptakan SDM Unggul semenjak di dalam kandungan sang ibu. Dengan cara membuat kebijakan terkait kesehatan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

Tujuannya, fasilitas kesehatan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin, sehingga biaya untuk memenuhi gizi anak dapat dipenuhi. Dengan mendapatkan gizi yang tercukupi, maka tentunya akan mudah menyerap berbagai ilmu pengetahuan di lembaga pendidikan.

"Dimulai dari semenjak anak dalam kandungan sang ibu," ujar Presiden.

Selanjutnya, pemerintah akan menerbitkan kebijakan untuk memperkuat pendidikan karakter bangsa di lembaga pendidikan dasar. Supaya seluruh SDM dalam negeri dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

"Sikap disiplin, budaya kerja keras, dan kemandirian akan dibangun dari sejak awal memasuki lembaga pendidikan" katanya.

Terakhir, akan meningkatkan keahlian para SDM dalam negeri, agar mampu bersaing dengan tenaga kerja asing. Caranya, dengan mendorong masyarakat untuk mengikuti fasilitas pelatihan kerja yang telah dibangun oleh pemerintah di berbagai daerah.

"Skill masa kini dan masa depan perlu dikuasai dalam berkompetisi dengan tenaga kerja asing," pungkasnya.