BNN-Kemendikbud Kerjasama Bentuk Generasi Muda Bebas Narkoba

:


Oleh Jhon Rico, Rabu, 3 Juli 2019 | 18:52 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 453


Jakarta, InfoPublik- Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerjasama membentuk generasi muda yang tanggap, tangguh dan resilient dari narkoba.

Hal ini dilakukan dengan menyampaikan bahaya narkoba, khususnya saat momentum Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) kepada para siswa baru.

Dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/7), Kepala BNN Heru Winarko menegaskan, bahwa kedua pihak sepakat akan menyelamatkan anak didik dari ancaman narkoba.

Upaya serius dalam penanggulangan narkoba di kalangan pelajar tidak bisa ditawar lagi. Menurutnya, tren penyalahgunaan narkoba telah bergeser dari pekerja ke kalangan remaja dan pelajar.

"Proteksi pelajar dari ancaman narkoba merupakan salah satu upaya menjaga bonus demografi agar nantinya menjadi generasi yang produktif," ujar dia.

Hal senada pun diungkapkan Mendikbud RI, Muhadjir Effendy saat berkunjung ke BNN dalam penguatan kerja sama dalam bidang penanggulangan narkoba di lingkungan pendidikan.

Menurut dia, pihaknya meminta dukungan kepada BNN untuk memanfaatkan pengenalan sekolah dengan tujuan untuk menggembleng mental para siswa baru sehingga memiliki imunitas pada bahaya narkoba.

Untuk memaksimalkan program ini, Mendikbud menginstruksikan kepada seluruh dinas pendidikan baik di provinsi atau kabupaten/kota untuk segera berkoordinasi dengan BNN di daerah.

Selain kampanye bahaya narkoba pada momentum PLS, pihak Kemendikbud juga telah memaksimalkan kurikulum anti narkoba yang terintegrasi dengan program kurikuler dan kokurikuler seperti pramuka dan kegiatan sekolah lainnya.

Diketahui, dari hasil Survei penyalahgunaan narkoba tahun 2018 oleh BNN dan LIPI, Prevalensi penyalahgunaan narkoba di 13 ibukota provinsi pada angka 2,1%.

Sementara itu, prevalensi pelajar dan mahasiswa lebih tinggi pada angka 3,21% dan angka prevalensi pada pelajar SMP sebesar 3,3% , SMA 3,6% dan perguruan tinggi pada angka 2,8%.