Kemendagri: Manajemen Pelayanan Dasar Penyebab Tingginya Angka Stunting 

:


Oleh Eko Budiono, Selasa, 25 Juni 2019 | 21:43 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 248


Jakarta,InfoPublik-Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Muhammad Hudori mengatakan, masalah manajemen penyelenggaraan pelayanan dasar menyebabkan tingginya  angka stunting.

“Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai negara dengan jumlah balita tertinggi yang mengalami stunting,” kata Hudori, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/6).

Hudori mengungkapkan,  berdasarkan data yang dilansir oleh Global Nutrition Report pada 2018, balita di dunia yang mengalami stunting sebesar 22,2% atau sekitar 150,8 juta. Sementara balita di Indonesia yang mengalami stunting sebesar 30,8%. 

Ia mengingatkan, percepatan penurunan stunting sebagai Kegiatan Priotitas Nasional guna menata kembali penyelenggaraan pelayanan dasar, khususnya yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan ibu dan anak.

 “Kami sudah menyurati seluruh gubernur berkaitan dengan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan intervensi penurunan stunting terintegrasi di kabupaten/kota dan kepada seluruh bupati dan walikota,” paparnya.

Ia menambahkan hingga saat ini Ditjen Bina Pembangunan Daerah telah menerima data jumlah pemerintah daerah yang telah membentuk tim koordinasi, yaitu 21 pemerintah provinsi dan 78 pemerintah kabupaten/kota.

Menurut Kementerian Kesehatan, stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.