Panglima TNI : Ada Empat Pontensi untuk Menjadi Manusia Unggul

:


Oleh Yudi Rahmat, Senin, 1 April 2019 | 08:42 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 368


Jakarta, infoPublik -  Panglima TNi Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyembutkan, apabila Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia seperti Cina, India dan Amerika Serikat, sumber daya manusia Indonesia harus menjadi manusia yang unggul. 

“Manusia yang unggul itu sudah ada di diri kita masing-masing sesuai dengan karunia yang diberikan oleh Allah SWT”, ucap Hadi bersama Kapolri, Jenderal Pol. H. Tito Karnavian, bersilaturahmi di Pondok Pesantren Al-Baghdadi, Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Sabtu malam (30/3/2019).

Menurutnya, ada empat potensi yang dimiliki dan dapat dikembangkan untuk menjadi manusia unggul. Pertama, potensi intelegensi antara otak kiri dan otak kanan. Otak kiri untuk menghafal ilmu pengetahuan dan otak kanan untuk inovasi. Itu merupakan kekuatan utama potensi pikiran.  Kedua,potensi emosi manusia, harus dididik dengan baik dan saling menghormati dan menghargai antar sesama anak bangsa.

Ketiga, potensi fisik manusia Indonesia harus dijaga. “Apabila kedua potensi tadi di atas kemampuan intelegensi, kemampuan emosi menjadi satu dalam tubuh, maka akan memiliki motorik dan badan tubuh yang bagus, sehingga bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berpostur bagus”, katanya.

Keempat, potensi ritual agar bangsa Indonesia memiliki akhlak yang mulia.  “Apabila empat-empatnya sudah tercapai dan didapatkan dari Pondok Pesantren, maka Indonesia akan memiliki sumber daya manusia yang unggul,” ucapnya.

Pondok Pesantren adalah samudera ilmu, di pesantren para santri/santriwati digembleng dan dipersiapkan untuk menjadi umat yang berkualitas. Di pesantren para santri memperoleh gemblengan, memahami ajaran agama, serta menjadi ujung tombak pembinaan umat di masa mendatang”, jelasnya.

Terkait pelaksanaan Pemilu serentak yang tidak lama lagi, Panglima Hadi mengatakan, Pesta Demokrasi ini adalah salah satu wujud keikutsertaan masyarakat luas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, karena di dalamnya terkandung semangat dan kegembiraan berdemokrasi.

“Memang akan terdapat perbedaan pandangan dan pilihan. Namun itu kita hargai, sehingga persatuan dan kesatuan bisa kita bangun, tunggal ika semua juga bisa kita jaga dan Indonesia akan menjadi negara yang kuat, karena bangsanya, rakyatnya memiliki jiwa korsa, memiliki persatuan dan kesatuan bangsa,”jelasnya.