99% Penyebab Kebakaran Hutan dan Lahan Adalah Ulah Manusia

:


Oleh Jhon Rico, Selasa, 5 Maret 2019 | 07:49 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 864


Jakarta, InfoPublik- Kepala BNPB Doni Monardo menyatakan bahwa kebakaran hutan dan lahan di Indonesia penyebabnya adalah 99% ulah manusia dan 1% nya adalah dikarenakan alam.

"Antara lain, tidak sengaja karena buang putung rokok atau membakar sampah, disengaja karena ingin membuka lahan, dan disengaja karena dibayar. Alasannya adalah dampak kurangnya lapangan kerja" kata Kepala BNPB Doni Monardo dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/3). 

Permasalahan utamanya adalah karena faktor ekonomi masyarakat. Salah satu solusinya adalah memanfaatkan lahan yang subur di Riau dalam meningkatkan komoditas ekonomi rakyat seperti kopi, lada, dan sebagainya, sehingga terbuka lapangan kerja untuk masyarakat.

Menurut Doni, upaya pencegahan dan mitigasi akan lebih baik dan efektif dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan.

Selain itu, perubahan iklim banyak menjadi perbincangan dan solusinya adalah harus menjaga keseimbangan alam. Ini bisa melalui program pentahelix yang melibatkan semua unsur, para pakar/akademisi, dunia usaha, pemerintah, masyarakat dan media.

Kepala BMKG Dwikorita menjelaskan bulan Juni-September 2019 akan terjadi kemarau panjang, selain tahun ini adalah musim El Nino. "Bengkalis masuk pada bulan Juni perkiraan musim kemaraunya dan Riau akan dimulai Maret Akhir" ungkapnya.

Menurut dia, Informasi cuaca dan potensi hot spot setiap harinya. Di Riau ada 3 (tiga) stasiun BMKG, untuk memantau cuaca dan sebagainya.

Satelit yang memantau baru bisa diupdate 6 jam sekali, dan baru dapat dipublish dalam 24 jam. Untuk itu diantisipasi dengan mendeteksi hot spot setiap 10 menit, dengan www.satelit.bmkg.go.id. namun memiliki Kelemahan, baru dapat mendeteksi zona lebih dari 500 meter persegi. 

Deputi dari Badan Restorasi Gambut (BRG), Haris Gunawan mengatakan, gambut tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan kita. "Lahan gambut di Riau, dalam keadaan merah. Sehingga kita perlu meningkatkan kesiapsiagaan," ujar dia.

Ia menegaskan, bahwa diperlukan adanya persedian air untuk menyeimbangkan ekosistem, restorasi gambut, pelibatan masyarakat, dan peringatan dini terhadap kebakaran lahan gambut. "Harus jelas kepemilikan lahan untuk memudahkan pemadaman, dan sejahterahkan rakyat." Katanya.

Diketahui, Rapat kordinasi kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan Kabupaten Bengkalis tahun 2019 berlangsung di kantor Bupati Bengkalis.

Acara rakor dihadiri oleh Kepala BNPB Doni Monardo, Kepala BMKG Dwikorita, Gubernur Riau, Syamsuar, Sekretaris Daerah yang mewakili Bupati Bengkalis, Bustami HY, Haris Gunawan dari Badan Restorasi Gambut (BRG), Raffles dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Wakil Asops Panglima TNI, Khairil Lubis.