Sinergi dan Interoperabilitas Hadapi Perubahan Lingkungan Strategis

:


Oleh Yudi Rahmat, Rabu, 5 Desember 2018 | 08:52 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 528


Bandung, InfoPublik - Seluruh komponen pertahanan dituntut bersinergi dan interoperabilitas dalam menghadapi perkembangan dan perubahan lingkungan strategis serta untuk menjaga menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal itu diungkapkan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Tatang Sulaiman saat memberikan pembekalan kepada Perwira Siswa (Pasis) Pendidikan Reguler (Dikreg) XLV Sesko TNI TA 2018 di Graha Widya Adibrata Sesko TNI, Bandung, Selasa (4/12/2018).

Menurut Wakasad, perubahan-perubahan lingkungan strategis baik dalam skala global, regional dan nasional yang demikian cepat dapat mengancam kedaulatan dan integritas NKRI.

’’Untuk itu, diperlukanya sinergitas dan interoperabilitas dari seluruh komponen pertahanan guna mewujudkan kekuatan (pertahanan) yang solid dan daya tangkal yang tangguh terhadap berbagai ancaman yang bersifat multidimensional,”ujar Wakasad dalam pembukaan sambutannya.

Dihadapan 150 orang Pasis yang berasal dari TNI AD, AL, AL, Polri maupun mancanegara, Tatang mengungkapkan, saat ini Indonesia dikelilingi oleh kekuatan-kekuatan besar yang berpacu untuk mempertahankan hegemoninya, yaitu dengan menggunakan kekuatan mereka dibidang teknologi informasi dan komunikasi, perdagangan, militer dan lain sebagainya.

”Disisi lain, isu-isu terorisme, Narkoba dan berbagai tindak kejahatan transnasional, seperti human trafficking, penyelundupan satwa langka, dan pencucian uang, juga masih terus terjadi,” tegasnya.

Wakasad menambahkan, selain permasalahan perbatasan negara, di beberapa wilayah, Indonesia juga masih menghadapi ancaman separatisme, terorisme dan berbagai ancaman bersenjata lainnya.

Terkait dengan tantangan dan ancaman tersebut, Wakasad menjelaskan berbagai strategi penangkalan, baik dalam penanganan di wilayah perbatasan, pembangunan kekuatan matra darat, pemberdayaan potensi wilayah darat.

Menurutnya, TNI Angkatan Darat tengah mengembangkan kekuatan di kawasan perbatasan, daerah-daerah strategis, serta pulau-pulau terluar. Kemudian penataan sistem pembinaan kekuatan yang diselaraskan dengan kebijakan pemerintah pusat, Kemhan RI dan Mabes TNI.

’’Guna menjadikan TNI AD yang modern dan world class army, kita tidak hanya sekedar membangun kekuatan fisik semata namun juga seluruh komponen lainnya. Itupun harus diselaraskan dengan baik dan sinergikan dengan berbagai institusi terkait, baik di dalam maupun luar negeri.”pungkas Wakasad.

Sebelum mengakhiri pembekalannya, Wakasad berharap agar para Pasis yang mengikuti Dikreg XLV Sesko TNI, selain menjadi pemimpin yang berkarakter dan berintegritas serta berwawasan kebangsaan, juga harus mampu menjadi agen perubahan (agent of change) yang berjiwa muda dalam hal menjaga idealisme, bersikap kritis, realistis, serta responsif.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Dansesko TNI Laksda TNI Dedi Muhibah Pribadi, S.H, MAP, Dirbinjemen Sesko TNI Brigjen TNI Dwiyanto. Para peserta Dikreg XLV Sesko TNI , terdiri dari 59 orang Perwira TNI AD, 42 orang TNI AL, 38 orang TNI AU, 6 orang Polri dan 5 orang dari mancanegara yaitu, Australia, India, Malaysia, Madagaskar dan Singapura.