Polda Sumsel Minta Media Dukung Pemilu Berkualitas

:


Oleh Jhon Rico, Kamis, 1 November 2018 | 08:59 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 155


Palembang, InfoPublik- Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Pol Zulkarnain mengatakan bahwa Pemilu 2019 merupakan hajat besar yang harus didukung oleh semua pihak.

Menurutnya, selain pemerintah dan masyarakat, dukungan ini juga harus datang dari media, terlebih media massa yang ada di Sumsel. “Semua harus mendukung. Misalnya ada sesuatu yang ingin disampaikan lewat media, tentunya harus dilakukan dengan bermartabat,” kata Karo Ops Polda Sumsel Kombes Pol Bambang saat mewakili Kapolda di acara Editors Forum dengan tema Media Bermartabat Untuk Pemilu Berkualitas di Sumsel, Rabu (31/10).

Dalam Pemilu nanti, media pun diharapkan bisa memberikan kampanye- kampaye yang positif. Selain itu, Ia pun berharap agar media juga bisa ikut mensosialisasikan Pemilu agar berjalan dengan baik dan bermartabat.

Ia juga menghimbau agar seluruh masyarakat di Sumsel bisa lebih bijak menggunakan media sosial (medsos) jelang Pemilu 2019.

“Untuk warga di Sumatera Selatan, khususnya di Kota Palembang saya harapkan berkaitan dengan media sosial harus benar-benar memperhatikan aturan-aturan yang berkaitan dengan media sosial jangan sampai melanggar aturan-aturan,” ujarnya.

Kombes Pol Bambang berharap Pemilu 2019 di Sumsel bisa berjalan dengan lancar dan kondusif seperti hajat- hajat besar sebelumnya. “Karena (waktu) Pilkada serentak di Sumatera Selatan situasi kondusif. Untuk acara yang kedua, Asian Games kemarin juga kondusif. Dan kemudian Pemilu ini mudah-mudahan demikian (kondusif),” papar dia.

Menurut dia, untuk Sumsel bisa dikatakan sebagai wilayah yang zero konflik. Kendati demikian, dalam Pemilu 2019 nanti, tambah dia, rangking kerawanan tingkat nasional dari Bawaslu pusat, Sumsel itu berada di urutan ke-11.

Pihaknya pun tetap memberikan pengamanan terkait Pemilu 2019 nanti. Ia menyebut pengamanan akan dilakukan sesuai dengan kondisi masyarakat di Sumsel. “Kalau masyarakatnya sudah aman, mungkin Polisi duduk manis di kantor. Namun jika masyarakatnya sedikit melakukan kekerasan, kita tindak tegas seperti itu,” tegas dia.

Namun sekali lagi, ia sangat yakin jika di Sumsel masyarakatnya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Ini terbukti dengan terus menurunya angka tindak kriminalitas setiap tahunnya.

“2016 itu dalam satu tahun itu kejadian tindak pidana itu kurang lebih 19.000. Kemudian 2017 turun menjadi 16.000. Nah, kalau saya lihat ini sampai bulan Oktober, kalau dijumlah kira- kira nanti itu hanya sekitar 6.000- 7000 sampai tahun 2018. Itu perkiraan saya,” papar dia.