Panglima TNI Sampaikan Capaian Dalam 4 Tahun Terakhir

:


Oleh Yudi Rahmat, Kamis, 25 Oktober 2018 | 19:02 WIB - Redaktur: Juli - 444


Jakarta, InfoPublik - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan kiprah Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam empat tahun terakhir tidak hanya mengawal pertahanan dan kedaulatan negara namun juga turut serta dalam proses pembangunan nasional.

Kemampuan Minimum Essential Force (MEF) atau kekuatan pokok minimum peralatan tempur personel TNI juga terus meningkat dari rata-rata 59,89 persen pada 2017 menjadi 61,48 persen per September 2018.

"Dalam operasi militer selain perang TNI juga melaksanakan operasi antara lain bertugas perdamaian di daerah, menanggulangi akibat bencana alam, dan membantu pembangunan infrastruktur seperti jalan Trans Papua dan Swasembada Pangan," ujar Hadi Tjahjanto dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 Edisi 4 Tahun Kerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan tema "Peningkatan Stabilitas Politik dan Keamanan, Penegakan Hukum, dan Tata Kelola", di Auditorium Gedung 3 Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (25/10).

Marsekal Hadi Tjahjanto menambahkan, hal ini merupakan hasil sinkronisasi dari gelar kekuatan TNI dengan pembangunan nasional. Seiring dengan program Nawacita Pemerintahan Jokowi-JK, membangun dari pinggiran dan melindungi seluruh warga negara di seluruh wilayah NKRI.

Ada 35 Wilayah Pengembangan Strategis yang harus diamankan dari segala potensi ancaman pertahanan negara baik konvensional dan non-konvensional. Untuk itu, TNI menambah satuan wilayah teritorial seperti Divisi III Kostrad di Pakatto, Sulsel, Koarmada III/Pasmar III di Sorong, Papua Barat dan Koopsau di Biak, Papua.

Panglima TNI menambahkan, hal tersebut juga didukung oleh kemampuan anggaran pertahanan negara yang semakin baik dari tahun ke tahun.

Untuk itu, pemerintah telah merancang memenuhi kemampuan pokok minimum (MEF) alat utama sistem pertahanan TNI secara bertahap sampai tahun 2024. Pada Desember 2017, MEF dari tiga matra, AD, AL dan AD mencapai 59,89 persen, namun pada September 2018 meningkat menjadi 61.48 persen. Kesatuan TNI AD dan TNI AL mendapatkan penambahan alutsista dan sarana terbesar.

Mendukung upaya MEF, TNI dan Kemenhan mendorong kemampuan industri pertahanan dalam negeri seperti tank medium produksi PT Pindad, pesawat angkut, kapal angkut militer serta membangun kapal selam di Korsel.