:
Oleh Baheramsyah, Kamis, 25 Oktober 2018 | 22:25 WIB - Redaktur: Juli - 714
Kupang, InfoPublik - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bekerja sama dengan Kaukus Media dan Pemilu serta PWI Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar Editor's Forum dengan tema Media bermartabat untuk Pemilu Berkualitas, di Kupang, NTT, Kamis (25/10).
Forum ini dihadiri Perwakilan Pemda NTT, Kepala Dinas Kominfo Provinsi NTT, Ketua IJTI, Perwakilan PWI, beberapa SKPD, serta pemimpin redaksi dan wartawan.
Kegiatan Editor's Forum dibuka oleh Kasubdit Media Online Kemkominfo Nurlaili, yang mewakili Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Rosarita Niken Widiastuti, dilanjutkan dengan pemaparan sejumlah narasumber antara lain Koordinator Kaukus Media dan Pemilu Agus Sudibyo, Tenaga Ahli Dirjen IKP Ahmed Kurnia, Ketua IJTI Yadi Hendriana, dan Kepala Bidang Humas Polda NTT, dan Kombes Pol Jules Abraham Abast.
Untuk menjaga Pemilu yang berkualitas, Koordinator Kaukus Media dan Pemilu Agus Sudibyo mengatakan kepada para wartawan media cetak, elektronik, dan online untuk ikut serta dalam menjaga dan juga memeriahkan Pemilu.
Agus berharap para wartawan bisa menyebarkan berita positif sehingga bisa melawan berita hoaks yang telah beredar, sehingga masyarakat tidak akan terhasut oleh berita hoax yang tidak memiliki sumber yang jelas.
“Kami akan mengunjungi provinsi lain untuk menularkan kesantunan bermedia, itu yang menjadi tujuan dan sasaran kita dalam hal ini wartawan dan masyarakat,” ujar Agus.
Berita hoax dan ujaran kebencian dapat memecah belah masyarakat, untuk itu masyarakat juga harus turut serta menjaga situasi agar tetap kondusif.
Kasubdit Media Online Kemkominfo Nurlaili mengatakan, pada titik ini, sekali lagi kita menemukan fungsi fundamental media pers. Bukan sebagai follower media sosial dalam menyajikan wacana konflik dan perbedaan, tetapi dengan menyajikan wacana yang rasional dan mencerahkan. Menyajikan informasi, berita dan diskusi yang membuka cakrawala pemikiran dan yang meneduhkan suasana hati setiap orang.
Menurutnya, dalam suasana politik yang cenderung memanas belakangan ini, Bangsa Indonesia sedang membutuhkan pers yang mampu menjadi perekat keutuhan bangsa. Bukan sebaliknya, pers yang egois hanya memikirkan diri sendiri. Atau pers yang alih-alih memikirkan bagaimana turut serta menyelesaikan masalah, justru mengambil manfaat dari masalah demi alasan politik atau bisnis.
“Kita semua berharap, pada tahun politik ini, pers nasional menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah. Kita membutuhkan pers yang menempatkan diri sebagai perawat kohesi sosial, bukan justru menjadi intensivier of conflict. Pers yang menjadi penjaga keutuhan nasional dan bukan sebaliknya, menjadi bagian dari pihak-pihak yang bersengketa,” ujarnya.
Peserta Editor's Forum ini dihadiri sekitar 100 orang insan pers dan masyarakat umum yang berasal dari NTT. Setiap peserta diharapkan dapat berpartisipasi dalam kampanye #santunbermedia2019 di media sosial.