:
Oleh Baheramsyah, Kamis, 25 Oktober 2018 | 16:12 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 456
Kupang, InfoPublik - Kementerian Komunikasi dan Informatika mengimbau insan pers Indonesia menempatkan diri sebagai perawat kohesi nasional. Pers bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah, penjaga keutuhan nasional dan tidak menjadi bagian dari pihak-pihak yang bersengkata di dalam proses Pemilu.
Imbauan itu disampaikan pemerintah dalam kegiatan Editor’s Forum dengan tema “Media Bermartabat Untuk Pemilu Berkualitas” yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dtjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (25/10).
“Pers dan Pemilu masing-masing memiliki esensi dan tugas fungsi yang sangat penting. Keduanya harus saling menguatkan karena peranan yang sangat strategis dalam demokrasi,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Niken Widiyastuti yang dibacakan oleh Kasubdit Media Online Nurlaili dalam sambutan pembukaan Editor,s Forum di Hotel Aston Kupang NTT.
Dirjen IKP menegaskan proses pemilu jangan sampai mengakibatkan masyarakat terpecah belah. Apalagi, perhelatan demokrasi lima tahunan ini sangat sensitif apalagi di daerah yang berpotensi terjadi konflik lewat isu SARA.
“Pers harus menjadi bagian yang mencerahkan dan mengawal pemilu secara fair. Ruang redaksi harus independent, terbebas dari segala kepentingan kontestan Pemilu,” tegasnya.
Dirjen IKP mengatakan, pada titik ini, sekali lagi kita menemukan fungsi fundamental media pers. Bukan sebagai follower media sosial dalam menyajikan wacana konflik dan perbedaan, tetapi dengan menyajikan wacana yang rasional dan mencerahkan. Menyajikan informasi, berita dan diskusi yang membuka cakrawala pemikiran dan yang meneduhkan suasana hati setiap orang.
Dalam suasana politik yang cenderung memanas belakangan, Bangsa Indonesia sedang membutuhkan pers yang mampu menjadi perekat keutuhan bangsa. Bukan sebaliknya, pers yang egois hanya memikirkan diri sendiri. Atau pers yang alih-alih memikirkan bagaimana turut serta menyelesaikan masalah, justru mengambil manfaat dari masalah demi alasan politik atau bisnis.
“Kita semua berharap, pada tahun politik ini, pers nasional menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah. Kita membutuhkan pers yang menempatkan diri sebagai perawat kohesi sosial, bukan justru menjadi intensivier of conflict. Pers yang menjadi penjaga keutuhan nasional dan bukan sebaliknya, menjadi bagian dari pihak-pihak yang bersengketa,” ujarnya.
Dalam konteks inilah Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama dengan Kaukus Media dan Pemilu mencanangkan gerakan “Media Bermartabat Untuk Pemilu Berkualitas”. Gerakan ini dilaksanakan dengan melakukan safari ke pemilik media, redaksi media, wartawan dan komunitas pers secara umum di berbagai Provinsi di Indonesia.
Ia menjelaskan, jika pers sebagai media “mainstream” telah memainkan perannya secara baik dan bertanggung jawab, maka dapat dipastikan bahwa pemilu yang memiliki jargon Luber serta Jurdil itu akan menghasilkan para pemimpin dan pengemban amanat rakyat yang memiliki integritas dan kompetensi yang sangat memadai untuk menjalankan pemerintahan yang bersih, baik dan melayani sepenuh hati.
Kegiatan Editor’s Forum diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Kaukus Media dan Pemilu yang bertujuan untuk mewujudkan pers yang menjadi penjaga keutuhan nasional dan menyajikan informasi yang membuka pemikiran dan meneduhkan masyarakat.
Gerakan ini dilaksanakan dengan melakukan safari ke pemilik media, redaksi media, wartawan dan komunitas pers secara umum di berbagai Provinsi di Indonesia, mengingatkan pentingnya profesionalisme, independensi dan netralitas media dalam Pemilu.
Bentuk kegiatan berupa anjang sana media, berdialog multistakeholders, dan kuliah umum.
Peserta Editor,s Forum ini dihadiri kurang lebih 100 orang insan pers dan masyarakat umum yang berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur. Setiap peserta diharapkan dapat berpartisipasi dalam kampanye #santunbermedia2019 di media sosial.