Parlemen Ceko Nilai Indonesia Sangat Konsisten Berdemokrasi

:


Oleh Wandi, Rabu, 19 September 2018 | 09:12 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 124


Jakarta, InfoPublik - Parlemen Ceko menilai Indonesia sangat konsisten berdemokrasi. Karena itulah, bekerja sama dengan Indonesia memberi jaminan stabilitas, karena ada rule of law yang mengaturnya. Di negara demokratis, transparansi dan keterbukaan dijunjung tinggi.

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengungkapkan hal itu usai menerima delegasi Parlemen Ceko yang dipimpin Milan Stech di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (17/9). Turut hadir dalam pertemuan itu, Wakil Ketua DPR RI Fadli, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Satya Widya Yudha, dan sejumlah Anggota DPR RI.


Disampaikan Fahri, Ceko adalah negara di Eropa timur yang memilih sistem demokrasi. Sementara Slovakia, negara pecahannya memilih sosialisme. Ceko dan Indonesia punya kesamaan sistem. Dengan sistem demokrasi, Ceko mampu menjadi salah satu negara Eropa terkaya.

“Ceko negara Eropa timur yang memilih sistem demokrasi. Mereka pecah. Slovakia memilih sosialisme dan Ceko memilih demokrasi. Dulu mereka pernah jaya, tapi kemudian setelah demokrasi, mereka bisa mengejar kemajuan kembal. Meskipun mekanisme pasarnya bebas tapi dalam jaminan sosial mereka relatif sosialistik. Itu mirip juga dengan kita,” jelas Fahri.


Ini adalah citra dan apresiasi besar dari Ceko terhadap Indonesia. Hanya persoalannya, kata Fahri, apa benar Indonesia sudah punya kepastian hukum. Ini yang harus dikonfirmasi kembali kepada pemerintah, agar mereka mau berinvestasi. Banyak kesamaan yang bisa dimanfaat untuk menjalin kerja sama bilateral.


“Pendiri bangsa kita juga jadi inspirator bagi mereka. Kesamaan ini bisa menjadi dasar kerja sama. Mereka mengatakan ingin meng-expand kerja sama di bidang ekonominya,” tambah Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) itu.

Sebagai Presiden Senat Ceko, Milan juga menyampaikan, Ceko sempat menjadi sepuluh negara terkaya di Eropa. Setelah perang dunia ke-2, Ceko yang ketika itu masih bernama Cekoslovakia masuk Eropa timur dan di bawah pengaruh Uni Soviet.

Kini, ketika pecah dengan Slovakia, Ceko mengejar kembali kejayaan ekonominya di msa monarki. Dengan sistem demokrasi yang diambil, Ceko kembali bangkit menjadi salah satu negara Eropa terkaya. Angka pengangguran hanya 2,5 persen dari jumlah penduduk. Itu pun lantaran tidak bisa bekerja lagi.

Ekonomi Ceko relatif liberal. Namun, jaminan sosial bagi warga negaranya sangat sosialistik. Asuransi kesehatan di Ceko merupakan yang terbaik di Eropa. Melihat fakta itu, Fahri menyatakan, dari sisi ekonomi memang liberal. Artinya, meminimalisir peran negara. “Kita sebagai negara yang sedang tumbuh bisa kerja sama dengan mereka. Seperti negara Eropa lainnya, mereka maju di bidang otomotif, teknologi, dan persenjataan,” imbuh Fahri lagi.