Timnas PK dan KPK Sepakat Pentingnya Kolaborasi Pencegahan Korupsi

:


Oleh Untung S, Kamis, 16 Agustus 2018 | 10:00 WIB - Redaktur: Juli - 424


Jakarta, InfoPublik - Pemerintah melalui Tim Nasional Pencegahan Korupsi (Timnas PK) memandang tindak pidana korupsi yang sudah seperti membudaya untuk saat ini tidak  bisa ditangani melalui penindakan hukum saja, tapi pencegahan juga tidak kalah pentingnya.

Hal ini merupakan salah satu bagian dari kesimpulan hasil rapat bersama Forum Merdeka Barat (FM9) yang kali ini mempertemukan Timnas PK dan jajaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung Merah Putih  KPK, Kuningan, Jakarta, Rabu (15/8).

Hadir dalam jumpa pers usai rapat bersama yakni Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.dan Ketua KPK Agus Rahardjo.

Moeldoko menerangkan pemberantasan korupsi saat ini masih fokus pada pencegahan. Hal tersebut yang kemudian mendasari dibuat Peraturan Presiden tentang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK).

“Selama ini terlihat fokus korupsi lebih dititik beratkan pada penindakan, kami semua memandang pencegahan lebih baik daripada penindakan,” ujar Moeldoko.

Perpres tersebut mengatur pembentukan Timnas PK yang nantinya terdiri dari kementerian dan lembaga terkait. Moeldoko menyebut KPK akan menjadi penggerak atau koordinator.

Menurut Moeldoko, ada tiga hal yang nantinya menjadi fokus bagi Timnas PK dalam ranah pencegahan. Ketiga hal itu yakni pertama tata niaga dan perizinan, keuangan negara, serta reformasi birokrasi.

“Ini juga merupakan langkah baru karena KPK akan bergerak sebagai koordinator dalam upaya pencegahan ini,” imbuh Moeldoko.

Secara terpisah, Bambang Brodjonegoro menggaris bawahi perlu adanya koordinasi antar-semua lembaga negara untuk mendukung terwujudnya langkah pencegahan tindak korupsi itu. Koordinasi itu dinilai akan membuat pencegahan korupsi akan lebih efektif.

“Pemberantasan korupsi lebih sistematis antar semua lembaga negara, sehingga semua akan lebih berjalan mulus sesuai yang kami rencanakan awalnya,” ucap Bambang.

Bambang pun menyampaikan Presiden Jokowi berpesan bahwa nantinya kegiatan pencegahan agar lebih difokuskan kepada beberapa tindakan khusus yang berpotensi menimbulkan korupsi sehingga korupsi dapat dicegah dengan tindakan sejak awal.

“Pemberantasan korupsi harus fokus pada hal yang nantinya akan berpotensi menimbulkan korupsi karena itu nantinya kita dapat cegah sejak awal,” kata Bambang.