Kepala BNN-Ditjen PAS Ajak Penegak Hukum Bersikap Jujur

:


Oleh Jhon Rico, Selasa, 24 Juli 2018 | 21:41 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Jakarta, InfoPublik - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Heru Winarko mengajak para penegak hukum untuk saling percaya dan bersikap jujur terhadap diri sendiri dan organisasi. 

"Hal ini berkaitan dengan banyaknya pengungkapan kasus narkoba yang melibatkan narapidana dan oknum petugas Lapas," kata Heru saat pembekalan program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Jakarta, Selasa (24/7).

Di hadapan siswa alumni Politeknik Ilmu Pemasyarakatan Angkatan 50, Heru mengisi kuliah umum terkait kondisi global penyalahgunaan narkoba di Indonesia.

Mengawali sambutannya, Heru menceritakan sedikit pengalamannya bekerja bersama Ditjenpas. Menurut Heru, Lapas merupakan muara dari semua aktivitas yang dilakukan petugas penegak hukum.

“Lapas adalah hasil akhir dari apa yang dikerjakan para penegak hukum. Di sini para pelaku tindak kejahatan akan diberdayakan dan dibina," ujarnya.

Terkait kejahatan narkoba, Ia menilai perlu perlakuan khusus oleh Dirjenpas terhadap para pelakunya. “Kejahatan narkoba sangat kompleks, berbeda dengan kejahatan lainnya, sehingga perlu penanganan khusus dari pemerintah," kata Heru.

Ia menambahkan bahwa daya rusak narkoba sangat besar, bahkan melebihi tindak kejahatan terorisme. “Kondisi pasar narkoba di Indonesia sangat luar biasa, BNN mengantongi angka prevalensi sebesar 1,77 persen atau sekitar 3,5 sampai 4 juta orang melakukan penyalahgunaan narkoba," imbuh heru.

Di 2030, Indonesia digadang-gadang akan mengalami peningkatan perekonomian yang sangat pesat. Hal tersebut dikarenakan meningkatnya jumlah populasi usia produktif pada rentang tahun tersebut, atau yang dikenal dengan istilah Bonus Demografi. Kondisi menguntungkan ini tidak dialami oleh semua negara.

“Kita akan kehilangan kesempatan menjadi Indonesia Emas, jika wabah penyalahgunaan Narkoba tidak ditekan," katanya.

Dalam paparannya, Heru sedikit membocorkan kondisi pasar gelap narkoba yang terjadi di Indonesia. Menurut Heru, Napi-napi yang divonis mati tapi belum dieksekusi itu namanya semakin harum didunia peredaran gelap Narkoba, mereka seolah semakin terkenal dan dipercaya oleh jaringan sindikat Internasional.

“Kita yang hadir di sini adalah calon pemimpin, Ikan busuk asalnya dari Kepala," kata Heru memberi kiasan.

Artinya, siswa yang hadir merupakan calon kepala yang nantinya akan memimpin Lapas. Jika sejak dini sudah ditanamkan sikap jujur, maka negara akan memiliki pemimpin lapas yang jujur.

Ke depan diharapkan kerja sama antara BNN dan Ditjenpas akan semakin baik. Khususnya di bidang pengembangan sistem pencegahan penyalahgunaan narkoba di Lapas akan terus berkembang.

“Kami akan membicarakan penanggulangan penyalahgunan narkoba di Lapas hingga ke tingkat daerah,” ujarnya.