Korea Selatan Berminat Adopsi MNEK

:


Oleh MC KAB LOMBOK BARAT, Minggu, 6 Mei 2018 | 03:37 WIB - Redaktur: Elvira Inda Sari - 377


Mataram, InfoPublik - Skenario TNI AL menyukseskan kegiatan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018 ini ternyata mampu diadopsi negara-negara Asia Pasifik, Amerika dan Eropa. Korea Selatan merupakan salah satu negara yang berkeinginan meniru Indonesia dalam gelaran MNEK.

“Belum lama ini KSAL (Kepala Staf Angkatan Laut,red) Korea Selatan menemui saya yang kebetulan negaranya akan menjadi tuan rumah WPNS (Western Pacific Naval Symposium, red) tahun ini. Korea minta pertimbangan saya agar kegiatan MNEK di Indonesia bisa juga diterapkan di Korea,” kata Kepala Staf  TNI Angkatan Laut (KSAL) Marskal TNI AL Ade Supandi di Mataram, Sabtu (5/5/2018) sehubungan dengan pelaksanaan MNEK 2018 di Lombok, NTB pada 4 -9 Mei mendatang.

Menurut Ade, kegiatan MNEK penting dilaksanakan sebagai penguatan pertahanan maritim salah satu pilar pertahanan yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Penguatan pertahanan maritim itu dapat disandingkan dengan kemauan TNI AL untuk disejajarkan baik dari sisi jumlah maupun kualitas.

"Ada beberapa negara yang mampu mengendalikan angkatan laut dalam jumlah banyak tetapi dari pengalaman kita di Padang, hampir 60 kapal hadir dan kita bisa mengendalikan untuk kegiatan bersama," ujarnya.

Dikatakan Ade, Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018 ini merupakan latihan Angkatan Laut sebagai upaya pembinaan dan implementasi fungsi diplomasi Angkatan Laut negara-negara sahabat. Kecuali itu hal ini juga untuk menunjukan kredibilitas TNI AL di mata internasional.

“Ini saya lakukan dan sampaikan terus kepada Angkatan Laut peserta MNEK 2018 untuk mengkaji pelaksanaan Latihan komodo ini," kata Ade.

Menurut Ade,  keberadaan TNI AL wajib memberikan kontribusi kepada negara untuk menunjukan eksistensinya.  Karena TNI AL merupakan instrumen negara untuk menjaga kedaulatan negara di laut. Selain itu, juga memberikan pengaruh kepada dunia internasional.

Ade menambahkan, kebijakan maritim salah satunya adalah budaya maritim itu muncul dari kebanggaan kita melaksanakan kegiatan ini. Buktinya, ada penambahan peserta yang hadir pada latihan ini meningkat dari 18 negara pada 2016 menjadi 32 negara di 2017 dan meningkat menjadi 37 negara pada 2018 ini. 

Dikatakan Ade, MNEK merupakan latihan non tempur, yang kegiatannya pertama berkaitan dengan pelayanan medis dan bakti sosial, kesehatan, pemberdayaan kapasitas wilayah dan juga berkaitan dengan penanganan penanggulangan kemanusiaan akibat bencana alam di laut  maupun di pesisir, termasuk juga latihan dalam rangka mensinkronkan berbagai kegiatan di laut yang sifatnya non tempur. (MC. Lombok Barat/Hernawardi/Rasidibragi/Vira)