MNEK 2018 Angkat Komodo ke Dunia Internasional

:


Oleh MC PROV NUSA TENGGARA BARAT, Jumat, 4 Mei 2018 | 11:30 WIB - Redaktur: Elvira Inda Sari - 1K


Makna kata Komodo dalam singkatan MNEK 2018 terinspirasi dari nama satwa langka yaitu Komodo yang hanya terdapat di Pulau Komodo Nusa Tenggara Timur yang ingin diperkenalkan di mata dunia.

Iven berskala internasional 3rd Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) tahun 2018 yang mengambil lokasi di Lombok dan Bali mulai tanggal 4-9 Mei mendatang, ingin mengangkat  Komodo ke dunia internasional.

Kata Komodo yang terdapat dalam singkatan MNEK 2018 terinspirasi dari satwa langka yakni Komodo yang hanya terdapat di Pulau Komodo Nusa Tenggara Timur.

"Komodo merupakan satu-satunya binatang yang hanya dimiliki Indonesia khususnya NTT. Ini yang mau kita angkat dan jual ke dunia Internasional, nanti begitu mendengar Komodo itu berarti Indonesia, jadi Indonesia tidak hanya Bali saja tapi kita juga punya binatang spesial yang tidak dimiliki negara lain," ungkap asisten operasi kepala staf angkatan laut yang juga bertindak sebagai ketua dari satgas MNEK 2018, Laksamana muda TNI Aan Kurnia S.Sos saat menghadiri jumpa pers dengan puluhan awak media di kantor Dinas Pariwisata NTB, Kamis (03/5).

Selain ingin menjual nama Komodo ke dunia Internasional. Kegiatan MNEK ini juga sebagai ajang promosi Lombok ke mata dunia. Dimana personel yang terlibat mencapai 5500 orang prajurit.

"Kalau ada satu orang yang menghabiskan 100 dolar, bisa menambah pendapatan pemerintah daerah, jadi saya mohon semoga semua bisa mendukung kegiatan ini, paling tidak dengan senyum dan bersikap ramah sehingga mereka happy disini," terang Laksamana muda kelahiran Dabo,Singkep Lingga kepulauan Riau 52 tahun silam tersebut.

Tahun ini tema yang diusung MNEK 2018 di NTB adalah Cooperation to Respond and Humanitarian Issues. Pengambilan tema ini karena kegiatan MNEK 2018 menitikberatkan pada kolaborasi untuk menghadapi jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Tidak hanya latihan tempur (war fighting) tapi lebih kepada menyentuh sisi kemanusiaan.

"Kita kalau latihan tempur sudah sering, kita juga sudah mengirim dua kapal ke hawai untuk latihan tempur juga dengan 30 negara, tapi kalau di Indonesia ini fokus ke masalah kemanusiaan yang belum dimiliki negara lain," ungkapnya. 

Dalam kesempatan yang sama kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad Faozal, M.Si berharap kegiatan MNEK 2018 ini bisa mendongkrak angka kunjungan wisatawan ke NTB dengan target 4 juta wisatawan pada tahun 2018. "Kehadiran MNEK adalah bagian dari sukses kunjungan wisatawan ke NTB," ujar Faozal. 

Kegiatan MNEK tahun 2018 ini terjadi peningkatan jumlah peserta dari sebelumnya di Anambas pada tahun 2014 diikuti sebanyak 18 negara, di Batam pada tahun 2016 sebanyak 34 negara, dan di NTB sebanyak 36 negara pada tahun 2018. Saat ini sudah mulai berdatangan delegasi dari beberapa negara di dunia antara lain Jepang, Bangladesh, Thailand, Australia, Filipina dan Cina. Sementara untuk persiapan dari satgas MNEK menyambut kedatangan para delegasi telah 100 persen rampung. (MC NTB/Eyv).