Panglima TNI Akan Bentuk Tim Gabungan di Wilayah Rawan Perbatasan

:


Oleh Yudi Rahmat, Selasa, 1 Mei 2018 | 10:30 WIB - Redaktur: Juli - 364


Jakarta, InfoPublik - TNI dan Polri serta kelembagaan lain akan membentuk Tim Gabungan di wilayah rawan perbatasan. Menyusul maraknya  permasalahan penyelundupan di wilayah perbatasan Indonesia.

"Kami akan membentuk tim gabungan yang bersinergitas antara TNI-Polri dan Bea Cukai dalam rangka menyelesaikan banyaknya masalah yang dihadapi di wilayah perbatasan Indonesia," ujar Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto usai meninjau Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Indonesia di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, seperti disampaikan dalam keterangan pers Minggu (29/4).

Menurutnya,  Perlu adanya sinergitas yang kuat antara TNI-Polri dan kelembagaan lainnya untuk mengefektifkan pengamanan wilayah wilayah rawan di perbatasan Indonesia."Hal ini agar mampu mencegah maraknya permasalahan penyelundupan," katanya.

Hadi menjelaskan di wilayah perbatasan Indonesia masih banyak ditemui jalan tikus yang digunakan oleh para penyelundup untuk memasukkan barang-barang secara illegal ke wilayah NKRI.

“Nantinya antara TNI-Polri dan Bea Cukai akan berkoordinasi untuk bisa menghalau, mendeteksi dan akan terus berupaya untuk mencegah adanya penyelundupan. Kita harus berpikir bahwa dalam rangka membantu pemerintah, hanya dengan kerja sama antara TNI-Polri dan Bea Cukai serta aparat terkait bisa menyelesaikan masalah penyelundupan,” kata Hadi.

Di sisi lain, lanjut Hadi, mengatakan bahwa Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia akan melaksanakan pembinaan kepada masyarakat di perbatasan, diantaranya memberikan pelayanan pendidikan di Entikong dan Aruk secara bersama-sama.“Saya juga sudah berkoordinasi dengan Kapolri bahwa Polri juga memiliki program yang sama, sehingga di perbatasan nanti khususnya di Entikong dan Aruk dapat memberikan pelayanan pendidikan seperti wilayah-wilayah lainnyadi Indonesia,” ujar Hadi

Hadi menambahkan, TNI juga akan berkoordinasi dengan Kementerian terkait yang ada di perbatasan untuk sama-sama melaksanakan kegiatan pelayanan pendidikan. “Seperti yang telah dilaksanakan oleh aparat Korem dengan tajuk Petasan yaitu Pengabdian Tanpa Batas Prajurit TNI di Perbatasan,” katanya.

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, daerah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan sangat rawan penyelundupan melalui  jalan-jalantikus. TNI-Polri dan Bea Cukai sepakat untuk membangun kerja sama yang lebih baik agar jalan-jalan tikus tersebut  bisa diawasi termasuk mengajak semua anggota masyarakat.

“Kita mengharapkan ada semacam mekanisme koordinasi yang lebih baik sehingga masyarakat bisa memberikan informasi kepada aparat dan kemudian kita bisa melakukan penindakan. Kami kira dengan langkah ini pengamanan perbatasan akan lebih baik dalam rangka menjaga teritorial NKRI,” kata Kapolri.