BNN Resmikan Pusat Laboratorium Narkotika dan Fasilitas Anjing Pelacak

:


Oleh Jhon Rico, Minggu, 25 Februari 2018 | 01:59 WIB - Redaktur: Juli - 531


Jakarta, InfoPublik - Badan Narkotika Nasional (BNN) meresmikan Pusat Laboratorium Narkotika dan Fasilitas anjing pelacak Narkotika (Unit Deteksi K9) yang terletak di Jl. Mayjen H.E Sukma Km 21 Desa Wates Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Peresmian ini dipimpin langsung Kepala BNN Budi Waseso dan dihadiri oleh seluruh pejabat BNN pusat dan daerah.

Dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (24/2), Budi Waseso menjelaskan, kedua fasilitas ini didirikan guna mendukung upaya BNN dalam menekan angka penyalahgunaan Narkotika di Indonesia yang terus meningkat.

Pusat Laboratorium Narkotika merupakan laboratorium pertama di Indonesia yang dibangun khusus untuk melakukan penelitian perkembangan trend penyalahgunaan Narkotika. Laboratorium ini berdiri di atas tanah seluas 22.000 m2 dan memiliki tiga fasilitas gedung dengan fungsi yang berbeda. Gedung pertama merupakan Kantor Pusat Laboratorium Narkotika.

"Di sini aktivitas perkantoran dilakukan, seperti ketatausahaan, rumah tangga, sarana dan prasarana, kepegawaian, keuangan, evaluasi, pelaporan dan sebagainya," kata dia.

Gedung berikutnya adalah Pusat Pelayanan dan Laboratorium Pengujian. Di sini merupakan tempat dilakukannya uji sampel barang bukti narkotika baik barang bukti hasil ungkap kasus oleh BNN maupun dari kepolisian seluruh Indonesia.

Alur dari pelayanan pengujian dimulai dari penerimaan, penimbangan dan pengukuran barang bukti/sampel, pengujian, pembuatan Berita Acara Hasil Laboratorium, hingga pemberkasan dan pengembalian sampel. Sementara layanan pengujian yang dilakukan meliputi pengujian bahan dan sediaan (Raw Material) dan Pengujian Spesimen Biologi dan Toksikologi.

Berikutnya adalah gedung Laboratorium Penelitian yang dilengkapi dengan laboratorium DNA analysis, dan laboratorium NMR. Fasilitas ini nantinya akan dijadikan tempat untuk melakukan penelitian perkembangan trend penyalahgunaan narkotika secara global. Hal tersebut dibutuhkan, mengingat perkembangan New Psychoactive Substance (NPS) di dunia masih terus meningkat, sehingga penelitian terkait hal tersebut juga harus ikut berkembang. 

Fasilitas lain milik BNN yang resmi beroperasi adalah Unit Deteksi K9. Unit Deteksi K9 merupakan pasukan anjing pelacak yang bertugas membantu BNN dalam mengungkap adanya tindak pidana Narkotika. Berdiri di atas lahan seluas 3,5 hektare. Unit Deteksi K9 memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Selain Gedung perkantoran, Unit Dereksi K9 dilengkapi dengan 4 bangunan barak masing masing berisi 7 kamar dan dapat menampung sebanyak 97 personel.

Saat ini BNN memiliki 47 ekor anjing pelacak, 20 ekor merupakan jenis german shepherd, 10 ekor jenis belgian malinois, 12 ekor jenis labrador dan 5 ekor jenis beagle. Seluruh anjing tersebut ditempatkan di 6 bangunan kennel. Setiap bangunan terdiri dari 18 kandang, sehingga fasilitas ini mampu menampung hingga 108 ekor anjing pelacak.

Unit Deteksi K9 ini juga memiliki klinik dan farmasi yang didalamnya terdapat 3 kennel rawat inap, ruang operasi, 4 orang dokter, 4 orang paramedic serta ruang pemeriksaan yang dilengkapi dengan alat-alat kesehatan yang canggih. Tak jauh dari lokasi kennel, terdapat ruang khusus grooming/perawatan dan harwat anjing pelacak serta ruang khusus penyimpanan pakan dengan pengaturan suhu yang telah disesuaikan.

Untuk meningkatkan kualitas anjing pelacak milik BNN, fasilitas ini juga dilengkapi dengan sarana pelatihan bagi pawang dan anjingnya baik indoor maupun outdoor. Sebagai bentuk penghormatan BNN terhadap kontribusi K9, BNN menyediakan lokasi pemakaman K9 yang diperuntukan bagi anjing pelacak yang gugur saat memberantas Narkotika bersama BNN.