Anies Pimpin Apel Operasi Lintas Jaya 2018 di Lapangan IRTI Monas

:


Oleh G. Suranto, Selasa, 16 Januari 2018 | 11:53 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 483


Jakarta, InfoPublik - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memimpin apel kesiagaan pembukaan Operasi Lintas Jaya Tahun 2018 di Lapangan Parkir IRTI Monas, Selasa (16/1). Apel ini didukung oleh 596 personel gabungan, terdiri dari 96 personel TNI, 149 personel Polda Metro Jaya, dan 352 pesonel dari Dishub DKI Jakarta.

“Tujuan operasi ini, pertama adalah terciptanya kondisi dan situasi lalu lintas (lalin) yang tertib dan aman. Kedua, untuk pengendalian dan pengawasan tertib administrasi angkutan umum dan angkutan barang dalam beroperasi sehari-hari. Ketiga meningkatkan kepatuhan, kedisplinan dalam berlalu lintas bagi seluruh masyarakat, dan yang keempat adalah untuk pengamanan titik-titik yang dilaporkan sebagai titik rawan oleh masyarakat,” kata Anies dalam sambutannya pada acara apel tersebut.

Menurutnya, fokus utama Operasi Lintas Jaya 2018 adalah simpul-simpul kemacetan dan tempat-tempat dimana sering terjadi praktik-praktik pelanggaran. Di wilayah Jakarta Pusat meliputi kawasan Senen, Roxy, Harmoni, Tanah Abang. Di wilayah Jakarta Utara mencakup kawasan Kelapa Gading, Bintang Mas, Pluit, Marunda, dan Cilincing.

Kemudian wilayah Jakarta Barat mencakup kawasan Grogol, Glodok Mas, Kota Tua, Slipi. Di wilayah Jakarta Selatan meliputi kawasan Lebak Bulus, Pondok Pinang, Blok M, Mampang dan kawasan Kasablanka. Di wilayah Jakarta Timur mencakup Terminal Kampung Melayu, kawasan Jatinegara, Matraman, Rawamangun, Pulogadung, dan kawasan Kampung Rambutan.

“Saya ingin menggarisbawahi, bahwa meskipun sasaran operasi Lintas Jaya kali ini adalah pada lintasan dan terminal. Saya mengharapkan pada Saudara-saudara untuk memfokuskan kegiatan untuk memastikan muncul kesadaran warga, kesadaran pengemudi, untuk selalu tertib berlalu lintas,” paparnya.

Ia menambahkan di wilayah-wilayah yang dilakukan operasi, harap dilakukan penertiban atas penyimpangan trayek, kendaraan-kendaraan umum yang ngetem, parkir liar, ataupun kendaraan-kendaraan yang sudah terbiasa melawan arah.

“Ada tempat-tempat di mana melawan arah sudah menjadi keseharian, sehingga dipasang rambu-rambu, dipasang lampu, tapi karena dianggap sudah kebiasaan, tetap saja itu dilanggar. Saudara-saudara hadir di sana, berikan kebiasaan baru, yaitu kebiasaan tertib, taat dan tak melanggar seluruh aturan lalu lintas,” jelasnya.

Di terminal-terminal pastikan kelengkapan surat angkutan umum, pastikan pengemudi adalah pengemudi yang memiliki kesehatan yang terjamin, pastikan keamanan dan ketertiban lingkungan, apalagi yang menyangkut dengan keselamatan penumpang dan keselamatan warga di lintasan-lintasan sekitar terminal.

“Saya membaca laporan Dishub mengenai penindakan 2016 dibandingkan 2017 terdapat beberapa perubahan. Perubahan ini menunjukkan adanya peningkatan kinerja. Karena itu, saya berharap peningkatan kinerja tercermin juga, bukan hanya pada angka statistik, bukan pada data-data kegiatan kita, tapi tercermin dari kondisi lalu lintas dan kesadaran serta kedisplinan berlalu lintas di masyarakat,” ungkapnya.