Pertemuan Trilateral Hasilkan Komitmen Tangani Teroris

:


Oleh Yudi Rahmat, Minggu, 25 Juni 2017 | 20:40 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 979


Jakarta, InfoPublik - Pertemuan Trilateral  Indonesia dengan Filipina dan Malaysia, yang dilakukan tiga Menteri Luar Negeri, menghasilkan pernyataan antara lain keprihatinan bersama terhadap insiden terorisme dan kekerasan ektrimisme yang baru-baru ini terjadi di Filipina.

Selain itu, penegasan kembali komitmen bersama untuk menangani terorisme dan kejahatan lintas negara lainnya yang dapat mengancam stabilitas di kawasan, serta kesepakatan untuk menyusun Rencana Aksi Bersama guna menangani permasalahan tersebut.

Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi usai Pertemuan Trilateral dengan Filipina dan Malaysia, dalam rangka membahas perkembangan situasi pasca serangan kelompok teroris di Marawi serta menyepakati upaya kolektif ketiga negara dalam menanggulangi terorisme di kawasan, bertempat di Conrad Hotel, Manila, Filipina, Kamis (22/6).

Melalui keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Jumat (23/6), mengungkapkan dalam pertemuan yang diselenggarakan di Manila-Filipina tersebut, Menlu RI Retno Marsudi didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kepala Kepolisian RI Jenderal Pol Tito Karnavian dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius. 

Pertemuan Trilateral dihadiri pula oleh Menlu Filipina Alan Peter Schramm Cayetano dan  Menlu Malaysia Dato Sri Anifah Aman.

"Pada pertemuan tersebut, Filipina menyampaikan perkembangan situasi yang ada di Marawi saat ini, kemudian masing-masing pihak tiga negara juga menyampaikan mengenai masalah situasi di dalam negerinya. Ancaman-ancaman, dalam hal ini masalah kelompok-kelompok radikalisme dan terorisme dan yang paling penting adalah bagaimana ketiga negara ini mengembangkan kerja sama Trilateral,” ujar Retno Marsudi.

Retno Marsudi mengatakan bahwa, kerja sama Trilateral yang akan dilakukan oleh tiga negara seperti apa yang ada dalam joint statement, ada beberapa bidang yang akan dikerjasamakan oleh tiga negara dan kerja sama tersebut akan didetailkan dalam bentuk plan of action yang akan dibahas tingkat Senior Official Meeting (SOM).

“SOM akan bertemu secepat mungkin untuk mendetailkan bidang-bidang kerja sama yang akan dilakukan oleh tiga negara.  SOM akan bersidang atau bertemu di Indonesia, waktunya akan ditentukan secepat mungkin dan setelah itu akan ada pertemuan di tingkat menteri pada bulan Oktober dan Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam pertemuan tersebut,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa, SOP Patroli Laut Bersama Indonesia-Filipina-Malaysia yang ditandatangani di Tarakan pada 19 Juni 2017 dapat menciptakan fondasi yang kuat bagi upaya bersama menanggulangi terorisme di kawasan perbatasan ketiga negara. 

Menurutnya dirinya sudah berbicara dengan Pangab Filipina dan Malaysia terkait Forum Intelijen Bersama yang akan dilaksanakan setiap bulan, intinya selalu mengupdate pertukaran informasi intelijen terkait dengan perkembangan-perkembangan, khususnya perkembangan teroris yang di Marawi.

"Dan ini akan dilanjutkan dengan latihan-latihan tiga Angkatan Bersenjata Trilateral dan  Pasukan Khusus, sehingga kita punya perspektifyang cepat,”tutur Gatot.