Masyarakat Diharapkan Bijak Sikapi Kampanye Negatif Pilkada

:


Oleh Tri Antoro, Sabtu, 1 April 2017 | 12:52 WIB - Redaktur: Juli - 2K


Jakarta, InfoPublik - Masyarakat harus bijak menyikapi kampanye negatif yang rawan dipergunakan pada setiap penyelenggaraan pesta demokrasi tingkat kepala daerah (Pilkada). 

Hal tersebut mengemuka dalam diskusi yang berlangsung di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (1/4). Seperti yang disampaikan Pengamat Politik Hendri Satrio.

"Kampanye negatif ada data-data yang bisa dilihat untuk mengetahui kebenaran isu kampanye negatif yang disebarluaskan," ujar Hendri.

Menurutnya, penggunaan kampanye negatif memang cenderung digunakan oleh pasangan calon (Paslon) yang sedang terdesak oleh kondisi konstestasi politik, yang bisa mempengaruhi elektabilitas pada penyelenggaraan pesta demokrasi. "Ada stimulasi munculnya negatif campaign karena paslon terdesak, ada persepsi hasil akhir paslon ini tidak menang," ungkapnya.

Menanggapi hal diatas, Politisi Ahmad Doli Kurnia menjelaskan, penggunaan kampanye negatif memang tidak bisa dihindari pada setiap penyelenggaraan pesta demokrasi dari mulai Pilpres, Pilkada, hingga Pileg.

Ia menuturkan, ada kecenderungan tim sukses menggunakan sebagai medium komunikasi untuk menarik simpati masyarakat. Kemudian digulirkan ke berbagai media komunikasi khususnya media sosial, supaya dapat disebarluaskan kepada pemegang hak suara. "Sekarang di sosial media ribut soal Pilkada," kata dia.