Polisi Utamakan Diteksi Dini Terkait Polemik Taxi Online

:


Oleh Jhon Rico, Selasa, 21 Maret 2017 | 21:30 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 386


Jakarta, InfoPublik- Kepolisian lebih mengedepankan langkah diteksi dini guna mencegah terjadinya konflik antara pengendra angkutan konvensional dengan taxi online.

Menurut Kapolri Jenderal Tito Karnavian, selain diteksi dini, dialog juga dilakukan untuk mencari solusi terbaik. "Kita Lakukan deteksi dini. Kalau ada gejolak jangan dibiarkan," kata dia di Mabes Polri Jakarta, Selasa (21/3).

Terkait dari kericuhan yang terjadi antara pengemudi angkutan online dan konvensional di Tangerang dan Bandung, Tito berharap dengan melakukan dialog kedua belah pihak bisa menyelesaikan masalah yang terjadi.

Dia berharap tak ada lagi kejadian konflik antara kedua pihak. "Semoga tidak terjadi lagi aksi kekerasan yang merugikan masyarakat," kata Tito.

Kapolri Tito Karnivian melakukan video conference dengan Pemerintah Daerah terkait Sosialisasi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek, di Mabes Polri Jakarta.

Vicon diikuti Pejabat Polri, Pengurus Organda serta beberapa perwakilan Polda Metro Jaya,Polda Jabar,Polda Jateng, Polda Jatim, Polda Bali dan Polda Sulsel.

Sementara itu, Pelaksanaan vicon didaerah juga mengikutsertakan Gubernur, Bupati / Walikota Pejabat Daerah, jajaran Dishub, Diskominfo dan Organda serta Pemegang Pengelola atau Operator Taksi Online.

Adapun dalam vicon tersebut, ada beberapa masukan terkait taxi online yakni adanya regulasi dimasing masing daerah dan untuk ojek online masih menunggu perubahan Undang Undang.