KPK Terima Delegasi Afghanistan Belajar Berantas Korupsi

:


Oleh Untung S, Rabu, 8 Maret 2017 | 18:39 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 831


Jakarta, InfoPublik-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Indonesia menerima kunjungan dari delegasi Afganistan untuk belajar dan berdiskusi mengenai pemberantasan tindak pidana korupsi, sebagai bahan untuk penyusunana undang-undang pemberantasan korupsi di sana.

Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif dalam jumpa persnya di Gedung KPK, Rabu (8/3) bersama salah satu delegasi yakni H.E Abdul Baseer Haidari, Minister of Justice Afganistan, mengatakan apa yang sudah menjadi model di KPK menurut perwakilan delegasi sangat mungkin bisa diterapkan di negaranya.

“Mereka kan belum memiliki badan anti-korupsi sampai sekarang, termasuk peraturan perundang-undangan yang mengatur secara spesifik, nah kami pikir ini akan menjadi kerjasama yang bagus untuk kedepan bagaimana ternyata model pemberantasan Tipikor di Indonesia modelnya bisa diadopsi,” kata Laode.

Menurut Laode beberapa negara lain juga pernah berkunjung atau bertemu dengan KPK untuk berdiskusi bersama tentang pemberantasan korupsi, antara lain Malaysia, Pakistan,dan lain-lain.

Sementara itu H.E Abdul Baseer Haidari perwakilan delegasi menuturkan pada kunjungan ini pihaknya membawa sedikitnya 16 orang termasuk Penasihat Presiden Bidang Anti-Korupsi, Wakil Jaksa Agung, Kepala Tinggi Pengawasan Anti-Korupsi, dan Direktur Pengendalian Tindak Pidana Korupsi ke kantor KPK.

“Pemerintahan di Afghanistan yang baru terbentuk setelah kejatuhan Taliban pada 2001 tengah gencar memberantas Tipikor ini, karena berdasarkan survei juga riset dari lembaga internasional, tingkat korupsi di Negara kami nomor dua di dunia tak lama usai Taliban jatuh,” tutur Haidari.

Meski menurut Haidari, pihaknya menerima banyak bantuan internasional mulai dari NGO, PBB dan sejumlah Negara sahabat seperti Indonesia. Namun penggunaan anggaran keuangan tidak bisa dikontrol secara ketat dan sangat mudah orang melakukan korupsi di Afghanistan.

“Kami sangat senang ada pertemuan dengan KPK Indonesia ini , karena kami mendapat banyak masukan juga pengetahuan yang mudah-mudahan bisa diterapkan di Afghanistan untuk memberantas korupsi, kami sangat bekerja keras untuk ini, siang malam kami rapat, Indonesia kami pilih bukan hanya karena sahabat dekat, tapi kami lihat Indonesia berhasil melawan korupsi, sesuai catatan PBB,” katanya.

Hal yang sama disampaikan duta Besar Afghanistan untuk Indonesia Roya Rahmani yang berharap pertemuan itu bisa mempererat hubungan kedua Negara melalui kerjasama pemberantasan korupsi.