Antisipasi Global, TNI Akan Bangun Pangkalan Militer

:


Oleh Yudi Rahmat, Kamis, 19 Januari 2017 | 23:23 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 810


Jakarta, InfoPublik - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan untuk mengantisipasi perubahan global dan adanya dampak dari perubahan tersebut, TNI akan melakukan  penyebaran pasukan TNI dan pembangunan pangkalan militer secara merata.

"Hal ini, sesuai arahan Presiden Joko Widodo pada Rapim TNI 2017 yaitu dalam mengantisipasi perubahan global perlu penyebaran pasukan dan pembangunan militer secara merata," kata Gatot Nurmantyo usai penutupan Rapim TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (19/1) sore.

Menurut Gatot, penyebaran pasukan TNI dan pangkalan militer agar tidak terpusat di Pulau Jawa dan difokuskan di wilayah pinggir Indonesia, sehingga bisa menciptakan sentra-sentra perekonomian baru dan di wilayah tersebut lebih maju.

"Dalam penyebaran pasukan TNI, akan dibentuk Kodam baru dan armada baru. Saat ini TNI hanya berorientasi pada armada timur saja, sehingga perlu dibentuk armada baru yang direncanakan berada di wilayah Papua,” tutur Gatot.

Dalam mengantisipasi akibat krisis ekonomi dunia, Gatot mengatakan saat ini telah dilaksanakan MoU Kemenkeu dengan TNI dalam mendukung program pemerintah tax amnesty.

“Kerja sama antara Kemenkeu dengan TNI dan seluruh komponen bangsa lainnya diperlukan percepatan pelaksanaan tax amnesty dan kita pasti bisa memperoleh target yang direncanakan,” ujarnya.

Menurutnya, apabila memenuhi target,  Menteri Keuangan telah berjanji akan menaikkan anggaran belanja TNI menjadi 100 persen di tahun 2018, sehingga anggaran tersebut dapat digunakan untuk menghadapi ancaman global,” kata Gatot.

Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI mengingatkan bahwa Indonesia bukan negara teokrasi maupun negara sekuler, sehingga tidak boleh mempermasalahkan mengenai suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).

“Indonesia adalah negara yang masyarakatnya agamais, jadi dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara pasti akan hidup bersama-sama sehingga kita tidak boleh menyudutkan orang-perorang maupun kelompok agama lain,” pungkasnya.