Hidupkan Early Warning System Cegah Kekerasan pada Anak

:


Oleh Yudi Rahmat, Jumat, 13 Januari 2017 | 10:55 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 2K


Jakarta, InfoPublik - Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah mendorong pemerintah untuk menghidupkan early warning system secara efektif di lapangan, agar kasus pemerkosaan dan pembunuhan anak tidak terjadi lagi.

"Seperti kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap anak perempuan KM 4 tahun di Sorong Papua, beberapa waktu lalu. Setiap kejadian perkosaan sebenarnya ada yang melihat, namun masyarakat belum terbiasa mengenal tempat melapor dalam situasi darurat (sense of crisis). Kami mengimbau masyarakat di sekitar kejadian, agar memberikan dukungan kepada keluarga korban dan menunjukkan empati," kata Koordinator Program Ayah Hebat PP PM Ayah Jasra  melalui keterangan tertulisnya yang diterima InfoPublik, Jumat (13/1).

Menurut Jasra, peristiwa di Papua adalah pengulangan untuk kesekian kalinya. Ini seperti fenomena gunung es yang sebagian kecil yang baru terekspos media. "Dugaan kami kejadian ini masih banyak terjadi, belum terlaporkan dan terungkap," kata Jasra.

Ia mengatakan beberapa fakta kejadian menyatakan pelaku adalah anak putus sekolah. Untuk itu, ia mendorong pemerintah daerah untuk aktif melakukan edukasi dan menfasilitasi pendidikan kepada anak anak Papua terutama yang putus sekolah.

Menurutnya, sudah selayaknya negara memberi akses dan pilihan bagi anak anak yang putus sekolah dengan mengoptimalkan program program Pemerintah Pusat ke daerah. Apalagi Papua punya prioritas dalam Otonomi Khusus. Ini dimaksudkan agar pemerintahan tidak seperti pemadam kebakaran dan cenderung reaktif.

Jarsa mengatakan ke depan perlu diinisiasi dan disahkan RUU Pengasuhan Anak sebagai salah satu solusi terhadap persoalan hulu pencegahan dan penanganan anak secara komperhensi. Dalam upaya merespon kasus kasus kekerasan yang trennya terus meningkat dari tahun ke tahun.

Mendorong peran para Ayah di Pemuda Muhammadiyah untuk lebih aktif melakukan edukasi dan menjadi teladan dimasyarakat. Untuk itu PP PM terus melakukan 10 Gerakan Ayah Hebat yang aplikatif dan edukatif, diantaranya dalam rilis ini menyertakan flyer Peran Ayah Hebat dan Mulia. "Mari jadikan meninggalnya adik perempuan kita KM menjadi jalan penerang kita semua untuk sadar, lebih peduli dan bergerak semakin melindungi anak anak Indonesia. Kita mendoakan semoga adinda KM tenang dan kejadian ini menjadi momentum mengakhiri kejahatan seksual di Indonesia," pungkasnya.