Sumarsono: Keluhan Wong Cilik Jangan Diabaikan

:


Oleh G. Suranto, Kamis, 12 Januari 2017 | 23:29 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K


Jakarta, InfoPublik - Delapan orang dari puluhan pekerja harian lepas (PHL) Dinas Kebersihan mengadukan nasib mereka pada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, karena dipecat dengan alasan tidak jelas. 

Selain itu, diadukan juga adanya PHL yang gajinya belum dibayarkan. “Keluhan atau aspirasi wong cilik kaya gini jangan pernah dibiarkan, kita harus merespon dengan secara positif peduli,” katanya di Balai Kota DKI, Kamis (12/1).

Sumarsono menceritakan, salah satu dari delapan orang perwakilan PHL tersebut, mengatakan beberapa dari mereka diputus kontrak dengan alasan tidak bisa bermain futsal. Membuat dirinya ingin klarifikasi masalah tersebut dengan memanggil Kasudin Kebersihan wilayah Jakarta Timur.

“Ini saya panggil kadis kebersihannya ini belum datang, saya kira ini juga menimbulkan keresahan ya, bukan keresahan, kegalauan ya. Pasalnya, saat ini pun datang dua PHL, kalau mereka dipekerjakan seminggu, udah masuk gorong-gorong kemudian gak dibayar, terus di tes gak diterima,” kata Sumarsono.

Kalau memang pemda yang salah menurutnya kesalahan tersebut harus diakui. “Masa orang disuruh kerja seminggu masuk got, gak dibayar, nggak diberitahu suruh tes, gak lulus suruh pulang gitu saja. Hal kaya gini sensitif lah,” tegasnya.

Ia lantas mengimbau agar tidak memperdaya mereka. “Mereka tidak punya kuasa, karena dia powerless tidak berdaya. Karena dia gak berdaya berarti jangan kita berdaya,” tandasnya.

Seharusnya, kata dia, ada kejelasan dari awal, mereka mengaku KTP DKI, pendidikannya ada yang SLTA dan SLTP, itu sudah memenuhi syarat sebetulnya.

“Jadi sekarang mereka suruh ngadep lagi ke lurah dan suruh lapor ke saya. Kejanggalan penerimaan PHL terjadi di semua kelurahan, saya lihat sebagian besar mereka mengadu ke sini, dua orang yang datang ke sini berharap dapat pekerjaan,” ungkapnya.