Komnas HAM Bentuk Tim Pemantauan Pemenuhan HAM Pengungsi Rohingya

:


Oleh Jhon Rico, Kamis, 24 November 2016 | 09:03 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 339


Jakarta, InfoPublik- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia telah melakukan sejumlah upaya terkait persoalan etnis Rohingya. Salah satunya adalah dengan membentuk Tim Pemantauan Pemenuhan HAM bagi Pengungsi Rohingya di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.

Menurut Wakil ketua Internal Komnas HAM Ansori Sinungan, tim memantau empat titik penampungan yang ada di Provinsi Aceh, yaitu Gudang Pelindo Kuala Langsa, Kota Langsa, Gedung SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) Aceh Tamiang, Kab. Aceh Tamiang, Pabrik Kertas PT. Lontar Papirus, Desa Bayeun, Kec. Rantau Selamat, Kab. Aceh Timur dan Gp. Blang Adoe, Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara. "Tak hanya itu, Komnas HAM di bawah koordinasi Subkomisi Pengkajian dan Penelitian telah melakukan advokasi kebijakan pengungsi dan pencari suaka melalui upaya aksesi atas Konvensi Pengungsi dan Pencari Suaka 1951 berikut Protokol 1967 tentang Pengungsi dan Pencari Suaka," kata dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (23/11).

Berdasarkan data pemantauan, kata dia, para pengungsi menyebar di sejumlah kawasan yaitu Gudang Pelindo Kuala Langsa (Kota Langsa), Gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Aceh Tamiang (Kab. Aceh Tamiang), Pabrik Kertas PT. Lontar Papirus (Desa Bayeun, Kec. Rantau Selamat, Kab. Aceh Timur), dan Gp. Blang Adoe (Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara). "Apabila dikalkulasi dari lokasi-lokasi tersebut, jumlah pengungsi telah mencapai angka 1448 jiwa yang terdiri dari warga negara Bangladesh dan Myanmar (Rohingnya)," terang dia.

Indonesia merupakan negara yang seringkali menjadi wilayah yang dilewati oleh pencari suaka dari negara asal menuju negara tujuan. Hal ini dikarenakan kondisi geografis Indonesia yang sangat strategis, berada di antara dua benua yakni Asia dan Australia, serta berada di antara dua samudera yakni Hindia dan Pasifik.

Para pencari suaka yang melewati wilayah Indonesia didominasi oleh para pencari suaka dari negara-negara yang berada di wilayah Asia Selatan, seperti Afganistan, Pakistan, Iran, dan Palestina. "Berdasarkan kondisi geografis Indonesia yang sangat strategis tersebut, ke depannya persoalan pengungsi akan semakin kompleks apabila tidak segera dirumuskan formulasi penyelesaiannya," tegas dia.