Presiden Apresiasi Peran PBNU, Aksi Damai berjalan lancar

:


Oleh Yudi Rahmat, Selasa, 8 November 2016 | 12:19 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 834


Jakarta, Infopublik - Presiden Joko Widodo menyampaikan terima kasih atas peran besarnya Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sehingga demonstrasi yang berlangsung pada Jumat (4/11) lalu berjalan tertib dan damai.

"Saya mengungkapkan terima kasih kepada jajaran pengurus PBNU dari pusat sampai daerah yang telah memberikan pernyataan-pernyataan yang mendinginkan suasana, pernyataan-pernyataan yang menyejukkan suasana, sehingga pada saat demo tanggal 4 November yang lalu sampai sore maghrib berjalan dengan damai,"terang Presiden usai menyambangi kantor Pusat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya Nomor 104, Jakarta Pusat, Senin (7/11).

Selain itu, Presiden juga menyampaikan pandangannya terkait Nahdlatul Ulama (NU) yang ia sebut sebagai penyangga utama dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Presiden juga mengakui kiprah NU selama ini sebagai penyangga utama Pancasila, keberagaman, dan kerukunan antar umat beragama."Saya kira clear, sangat jelas sekali, NU menjadi penyangga utama di bidang yang tadi saya sampaikan," tekannya.

Pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih setengah jam tersebut diakui oleh Presiden membahas banyak hal. Utamanya ialah hal-hal konkret dan kerja sama antara pemerintah dengan NU guna membangun bangsa Indonesia."Saya kira banyak hal yang perlu kita selesaikan bersama-sama antara pemerintah dengan NU di lapangan. Terutama yang berkaitan dengan ekonomi keumatan, hal-hal yang berkaitan dengan radikalisme. Saya kira banyak hal yang nanti bisa kita lakukan bersama NU dan pemerintah," ungkap Presiden.

Selain menyambangi jajaran pengurus PBNU, rencananya Presiden Joko Widodo juga akan bertemu dengan pengurus Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sedianya pertemuan tersebut juga akan dilakukan hari ini. Namun, dikarenakan sesuatu hal, pertemuan tersebut akan diagendakan pada esok pagi."Setelah ini kami juga akan bertemu dengan PP Muhammadiyah. Harusnya hari ini, tapi karena Pak Ketua masih di Ambon, jadi besok pagi," jelas Presiden.