MTQ Nasional Dukung Revolusi Mental

:


Oleh Eko Budiono, Sabtu, 30 Juli 2016 | 12:32 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K


Mataram, InfoPublik - Pelaksanaan MTQ Nasional ke-26 diharapkan dapat mendukung revolusi mental. Untuk mewujudkannya, seluruh peserta MTQ, dewan hakim, serta ofisial harus mengutamakan kejujuran selama berlangsungnya agenda tersebut.

“Dalam MTQ ini pertama kalinya digunakan aplikasi teknologi informasi sejak dari proses pendaftaran peserta,  sampai verifikasi secara fisik. Ya tujuannya agar tidak ada kecurangan,” kata Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama Machasin di Media Center MTQ Nasional, Mataram, Sabtu (30/7).

Menurutnya, terdapat 1.303 peserta yang mendaftar namun setelah dilakukan verifikasi, peserta yang berhak mengikuti MTQ berjumlah 1.193 orang.

“Sejak awal kami memang menekankan soal integritas baik peserta dan dewan hakim. Bahkan untuk alat komunikasi seperti telepon genggam dari  para hakim tidak boleh dibawa ke tempat MTQ,” katanya.

MTQ  kali ini mengambil tema MTQ Nasional Upaya Mewujudkan Revolusi Mental dalam Pemantapan Nilai-Nilai Islam Rahmatan Lil Alamin. “Islam mengajarkan kasih sayang kepada semua manusia, dan tidak hanya untuk golongan atau kelompok saja,” tegasnya.

Ia mencontohkan dalam pawai taaruf atau perkenalan MTQ terdapat perwakilan dari gereja kota Mataram. “Sebelumnya dalam pelaksanaan MTQ  Nasional di kota Ambon bahkan delegasi dari Banten tinggal di kediamaan uskup,” ungkapnya.

Terdapat tujuh cabang yang akan dilombakan selama MTQ yakni Tilawah Alquran, Hifzh Alquran, Tafsir Alquran, Fahm Alquran, Syarh Alquran, kaligrafi Alquran dan menulis makalah ilmiah Al Quran (M2IQ).

Sebelumnya Dirjen Bimas Islam Machasin telah melakukan kunjungan ke Media Center MTQ untuk mengecek kesiapan menjelang pembukaan.

Ia mengharapkan kesiapan dari seluruh tim MC agar memperhatikan kebutuhan dari seluruh jurnalis selama MTQ Nasional ke-26  berlangsung. Sedangkan Kasubdit Media Online Nurlaili mengatakan para jurnalis diharapkan bisa menggunakan MC secara optimal.