TNI dan AB Filipina Sepakati Tindakan Proaktif Jaga Keamanan Maritim

:


Oleh Yudi Rahmat, Sabtu, 16 Juli 2016 | 01:34 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K


Jakarta, InfoPublik - Angkatan Bersenjata Indonesia dan Filipina sepakat melaksanakan tindakan proaktif dan preventif di wilayah perairan yang menjadi perhatian bersama untuk memastikan keamanan dan keselamatan pelaut dan kapal dagang.

Perhatian ini terutama untuk wilayah atau tempat terjadinya perompakan bersenjata dan penculikan.

Kesepakatan tersebut terungkap saat pertemuan delegasi TNI yang dipimpin oleh Asisten Operasi Panglima TNI Mayjen TNI Agung Risdhianto dan Delegasi Filipina yang dipimpin Wakil Kepala Staf Bidang Operasi Angkatan Bersenjata Filipina Major General Carlito Galvez di Hotel Parklane Jakarta, kemarin (14/7).

Pertemuan bilateral kedua negara tersebut berlangsung pada tanggal 12 sampai 14 Juli 2016 itu, dalam rangka menindaklanjuti pertemuan antara Menteri Pertahanan Indonesia dan Filipina pada tanggal 27 Juni 2016.

"Selain itu, guna mencegah terjadinya kembali insiden perompakan bersenjata di laut dan penculikan di wilayah maritim yang menjadi perhatian kedua negara," kata Agung melalui keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Jumat (15/7).

Menurutnya kesepakatan itu juga sejalan dengan RP-RI Border Patrol Agreement tahun 1975 dan relevan dengan Konvensi Maritim Internasional, yang akan memastikan keamanan dan keselamatan dari para pelaut dan kapal dagang di wilayah atau tempat terjadinya perompakan bersenjata dan penculikan.

Selain itu, beberapa tindakan yang disepakati adalah akan mengikutsertakan Western Mindanao Command Angkatan Bersenjata Filipina dan Komandan Lantamal XIII/Tarakan ke dalam kegiatan Komite perbatasan RI-RPBC.

Patroli maritim atau passing exercise juga akan dilakukan bersama antara kapal perang dari kedua Angkatan Laut serta mengembangkan protokol untuk melalui koridor yang diamankan dan membahas mengenai penugasan personel keamanan bersenjata di atas kapal niaga masing-masing negara.

Ia menambahkan pertemuan ini adalah bagian dari pembicaraan berkelanjutan antara kedua Angkatan Bersenjata untuk membahas cara dan upaya meningkatkan keamanan maritim di wilayah perbatasan yang menjadi perhatian bersama.