BPTJ Percepat Pengembangan Angkutan Umum Berbasis Listrik di Jabodetabek

: Ilustrasi angkutan umum berbasis listrik. Foto: Kemenhub


Oleh Dian Thenniarti, Rabu, 1 Mei 2024 | 10:17 WIB - Redaktur: Untung S - 157


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) terus berupaya menurunkan emisi dan polusi yang ditimbulkan akibat tingginya penggunaan kendaraan pribadi.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris BPTJ Hananto Prakoso mengatakan, salah satu upayanya dengan menetapkan quick win (percepatan) pengembangan rute angkutan umum berbasis jalan khususnya JRC, feeder LRT Jabodebek dan Transjabodetabek, serta mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan berbasis listrik dalam penyediaannya.

Dia menjelaskan bahwa potensi market angkutan umum sangat besar dengan adanya lebih dari 75 juta pergerakan di Jabodetabek, sedangkan capaian modal share pada 2023 baru mencapai 20 persen dari 60 persen total pergerakan di Jabodetabek.

"Kami telah mengidentifikasi, angkutan umum massal saat ini hanya berpotensi melayani 7,97 juta atau 25,18 persen penduduk Jabodetabek jika dihitung 500 meter dari titik simpul," ungkap Hananto sebagaimana dikutip InfoPublik pada Rabu (1/5/2024).

Di wilayah Jakarta, potensi untuk melayani angkutan umum massal mencapai 7,3 juta jiwa atau lebih dari 65 persen penduduk Jakarta. "Sementara untuk wilayah Bodetabek cakupannya kurang dari 5 persen atau hanya 656 ribu jiwa saja," tambahnya.

Layanan bus listrik ini tentunya perlu dikembangkan dan diperluas cakupannya untuk menunjang mobilitas dari wilayah Bodetabek menuju kota Jakarta dan sebaliknya.

Untuk mendorong program akselerasi tersebut, kata Hananto, BPTJ secara bertahap membangun kolaborasi, komitmen, dan komunikasi dalam menyiapkan angkutan umum berbasis listrik yang nyaman, berkelanjutan baik dengan pihak perbankan, developer, serta Kementerian/Lembaga terkait

Direktur Konservasi Energi Kementerian ESDM Hendra Iswahyudi yang turut hadir dalam acara ini menyampaikan sektor transportasi berperan penting dalam menghemat energi selain sektor industri dan rumah tangga.

"Kami sangat mengapresiasi dan mendukung mendukung sesi ini, elektrifikasi kendaraan menjadi pendukung pengembangan reduksi emisi. Sebagai gambaran sektor transportasi pada 2022 memiliki konsumsi 429 MBOE. Terdapat potensi penghematan energi 15-35 persen dengan strategi implementasi pada angkutan umum (BRT/ MRT/ LRT) dengan melakukan fuel switching dari BBM/fuel ke gas, hidrogen, serta listrik," ujar Hendra.

Ekosistem angkutan umum berbasis listrik di wilayah Jabodetabek sebenarnya sudah dimulai sejak beberapa tahun yang lalu. Mayasari Bakti misalnya, telah mengoperasikan armada bus listrik sejak 2022 dan kini telah memiliki 52 unit armada bus listrik serta 15 unit charging station.

Sinarmas Land, salah satu developer pemukiman di Jabodetabek juga telah mengoperasikan satu unit bus listrik BSD Link di sekitar kawasan BSD City untuk mendukung pengurangan penggunaan kendaraan pribadi di wilayah BSD.

Menurut Head of Industry & Regional Research Bank Mandiri Dendi Ramdani, potensi pembiayaan perbankan untuk pengadaan armada angkutan umum berbasis listrik cukup potensial.

"Investasi sektor transportasi memiliki potensi yang besar dan dapat mencapai 8 triliun. Kredit perbankan nasional untuk sektor angkutan jalan tumbuh tinggi pada 2023. Namun tetap perlu diingat risiko perubahan kebijakan, resiko industri, risiko perubahan teknologi, dan risiko operasional dapat menjadi faktor penghambat pembiayaan perbankan untuk armada angkutan umum berbasis energi listrik," jelas Dendi.

Konsistensi dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, operator bus, perbankan, serta pemangku kepentingan lainnya terkait kesiapan penerapan ekosistem angkutan umum berbasis listrik di wilayah Jabodetabek adalah kunci keberhasilan.

"Kedepan, perlu langkah-langkah komprehensif untuk membangun infrastruktur dan pembelajaran bersama untuk menyusun kebijakan dalam rangka mendukung elektrifikasi angkutan umum dengan tarif terjangkau," tutupnya.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Dian Thenniarti
  • Rabu, 15 Mei 2024 | 13:11 WIB
Kemenhub Rumuskan Rencana Penetapan Alur Pelayaran Masuk Pelabuhan Gebe
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Rabu, 15 Mei 2024 | 11:45 WIB
Wow! Jakarta Masuk Jajaran Kota Maritim Terkemuka di Dunia
  • Oleh Wandi
  • Selasa, 14 Mei 2024 | 20:23 WIB
DPR RI Dorong Partisipasi Aktif Parlemen Dunia Atasi Isu Air