Pemerintah Dorong Penggunaan EBT Dukung Transisi Energi

:


Oleh Eko Budiono, Senin, 5 Juni 2023 | 20:21 WIB - Redaktur: Untung S - 332


Jakarta, InfoPublik - Pemerintah mendorong penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT),  untuk mendukung program  transisi energi.

Sejumlah EBT juga dikembangkan pemerintah antara lain geothermal atau panas bumi, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), dan  tenaga hidro atau air untuk mendukung capaian net zero emision (NZE) atau nol emisi karbon pada 2060. 
 
Hal tersebut disampaikan Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Perencanaan Strategis, Yudo Dwinanda Priaadi, dalam Dialog FMB 9 dengan tema Ekosistem Menuju Energi Bersih, Senin (5/6/2023).
 
Menurut Yudo, berdasarkan  hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 2022, terdapat dana senilai 20 miliar dolar AS untuk  pendanaan transisi energi  atau Just Energy Transition Partnership (JETP). Sedangkan dana dari Jepang untuk transisi energi mencapai 0,5 miliar dolar AS.
 
Sebelumnya, melalui JETP yang dimotori oleh Amerika Serikat (AS) dan Jepang, bersama sejumlah negara anggota G7 serta negara mitra dari Uni Eropa, Indonesia akan memperoleh dana sekira 20 miliar dolar AS atau Rp310,4 trilun yang disalurkan bertahap 3-5 tahun.
 
Yudo menegaskan, transisi energi juga harus memperhatikan dua faktor yakni menjaga pasokan ketahanan energi serta harga yang terjangkau.
 
Menurutnya, transisi energi juga perlu bersinergi dengan pemerintah daerah (Pemda).
 
"Pemda sudah membuat Rencana Umum Energi Daerah (RUED) yang didukung oleh PLN," kata Yudo.
 
Sedangkan untuk kendaraan listrik, Yudo menegaskan saat ini sudah ada 842 charging station  atau stasiun pengisian daya sampai April 2023.
 
Menurutnya, untuk target charging station akan disesuaikan pertumbuhan populasi kendaraan listrik di masyarakat.
 
Foto: Kementerian ESDM