Pendidik Bersertifikat Faktor Penting Melahirkan Tenaga Konstruksi Berkualitas

:


Oleh Tri Antoro, Selasa, 31 Mei 2022 | 05:35 WIB - Redaktur: Untung S - 121


Jakarta, InfoPublik - Perguruan tinggi (PT) harus mampu memastikan tenaga pendidik bidang konstruksi profesional. Sehingga, melahirkan banyak lulusan tenaga kerja kontruksi yang masuk dalam rantai pasok global. 

"Perguruan tinggi harus memastikan setiap tenaga pendidik profesional, khususnya berkaitan dengan kontruksi," kata Akademisi Manlian Ronald A Simanjuntak ketika berdiskusi dalam Bussines Matcing Tahap III dengan tema "Membuka Peran Rantai Pasok Dalam Negeri Untuk Mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta pada Senin (30/5/2022). 

Tenaga pengajar di perguruan tinggi, lanjut Manlian, harus memiliki sertifikasi profesi konstruksi yang diterbitkan secara berkala melalui instansj lembaga pemerintah atau instansi terkait lainnya. 

Dengan memiliki sertifikasi pengakuan itu, menandakan bahwa tenaga pendidik senantiasa mengikuti serangkaian pelatihan-pelatihan terkini yang berkaitan dengan kontruksi. Sehingga, memiliki banyak kemampuan dalam bidang konstruksi. 

"Selain kita miliki sertifikat dosen tapi kita tenaga pendidik juga dituntut memiliki sertifikat kompetensi konstruksi (SKK)," tutur Manlian. 

Ketika seorang dosen memiliki sertifikat keahlian itu, maka bisa mendorong anak didiknya pada tingkat strata 1 (S1) jurusan teknis memiliki SKK dengan tingkat ahli muda atau setara dengan jenjang tujuh. Sehingga, dapat dipastikan kualitas lulusannya baik. 

Mempersiapkan tenaga kerja bidang konstruksi, harus dilakukan secara matang oleh para pendidik. 

"Lulusan perguruan tinggi mampu mendapatkan SKK untuk bersaing dalam rantai pasok global," kata Manlian. 

Dia mengakui, bahwa sumber daya manusia atau tenaga kerja konstruksi menjadi elemen yang sangat penting dalam memasuki rantai pasok global. Berbekal pengetahuan konstruksi yang mumpuni dapat membuat Indonesia memenangi setiap persaingan terhadap tenaga kerja dengan negara lain. 

"Ini bagian dari rantai pasok, karena ahlinya dari Indonesia dan untuk Indonesia," imbuh Manlian. 

Diketahui, kegiatan Bussines Matcing dibagi dalam tiga tahap yang dimulai pada 23-27 Mei 2022, yang dilaksanakan oleh seluruh K/L, BUMN dan juga Pemda secara daring, kemudian pada 24 Mei 2022 yakni Arahan Presiden terakait belanja dalam negeri di K/L, Pemda dan BUMN, dan yang ketiga atau puncaknya adalah pada 30-31 Mei 2022 yang juga akan dilakukan penandatanganan komitmen, pameran dan talk show.

 Foto: Amiriyandi InfoPublik