Pemerintah Terus Cermati Harga Minyak Mentah

:


Oleh Eko Budiono, Senin, 4 Mei 2020 | 17:17 WIB - Redaktur: Untung S - 155


Jakarta, InfoPublik - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, masih mencermati perkembangan harga minyak  mentah dunia.

Sikap tersebut sebagai tanggapan  terhadap usulan berbagai pihak, mengenai penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) akibat Covid-19.

"Kami masih mencermati perkembangan dari harga terutama pada Mei dan Juni ini. Pemerintah terus memantau perkembangan minyak dunia yang belum stabil dan memiliki volatilitas tinggi," kata Arifin dalam keterangan tertulisnya, usai rapat virtual bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senin (4/5/2020).

Selain itu, Arifin menyatakan masih menunggu realisasi pemangkasan produksi minyak global.
 
Seperti diketahui, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), dan Rusia memangkas produksi sebesar 9,7 juta barel per hari (bph) untuk Mei dan Juni. 

"Pemangkasan produksi minyak diturunkan menjadi 7,7 juta bph pada Juli-Desember, dan 5,8 juta bph pada Januari-April 2021," urainya.

Menurut Arifin, harga minyak global biasanya akan balik arah menguat (rebound) dalam kurun waktu tiga bulan setelah periode krisis. 

Arifin mencontohkan krisis 2008 silam, harga minyak anjlok sampai US$38 per barel, namun setelahnya mampu kembali stabil di US$70 per barel.
 
Berkaca dari contoh tersebut, ia memprediksi harga minyak mentah mampu kembali menguat, "Kami sendiri, ini adalah perkiraan harga akan rebound pada kisaran US$40 per barel di akhir tahun," tegasnya.
 
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyatakan alasan Pertamina tak kunjung menurunkan harga BBM, meski minyak dunia anjlok.
 
Menurutnya, dalam formulasi penentuan harga BBM, Pertamina menggunakan patokan harga minyak global dalam dua bulan ke belakang.   (Foto : Kementerian ESDM)