Waralaba Dorong Penguatan Pasar Dalam Negeri

:


Oleh lsma, Sabtu, 6 Oktober 2018 | 16:52 WIB - Redaktur: Juli - 199


Jakarta, InfoPublik - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Tjahya Widayanti mengatakan pertumbuhan waralaba di dalam negeri saat ini sudah begitu pesat, bahkan industri waralaba sudah menjadi pendorong penguatan pasar dalam Negeri.

"Indonesia saat ini sudah menjadi negara tujuan ekspor waralaba, di sisi lain, industri waralab nasional juga tumbuh sangat pesat dan sudah bisa mendorong penguatan pasar dalam negeri," kata Tjahya Widayanti dalam pembukaan Indonesia’s Biggest Business Expo 2018 di Jakarta, Jumat (5/10).

Tjahya memaparkan, sistem waralaba tumbuh dan berkembang paling cepat baik secara domestik maupun global, tidak peduli berapa ukurannya. Sistem waralaba yang terus berkembang di dalam negeri memiliki lini bisnis yang sangat luas, antara lain, kuliner, pendidikan, travel, restoran, bisnis retail dan sebagainya.

"Kami percaya pengauatan pasar dalam negeri dapat terusd meningkat dengan adanya peran pengusaha, dan sistem waralaba jadi solusinya. Ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo, yakni menciptakan 1000 pengusaha tiap tahunnya," ujarnya.

Menurutnya, waralaba di Indonesia sudah menjadi sektor bisnis yang begitu populer. Bahkan di tingkat global waralaba jadi sektor populer pengembangan usaha dan lapangan pekerjaan.

"Sekitar dua juta bisnis waralaba menciptakan 19 juta lapangan pekerjaan di seluruh dunia. Di Indonesia ada 550 merk usaha waralaba, yang dipotensikan untuk waralaba dengan jumlah gerai mencapai 45.000.

Untuk diketahui, Kemendag mendukung penuh kegiatan Indonesia’s Biggest Business Expo 2018. Kegiatan ini menghadirkan pameran bisnis Franchise & License Expo Indonesia (FLEI), Café & Brasserie Indonesia (CBI) dan Retail Solution Expo Indonesia (RSEI) akan diselenggarakan pada 5-7 Oktober 2018 di Hall A & B, Jakarta Convention Center, Jakarta.

"Kemendag mengapresiasi penyelenggaraan FLEI karena berhasil mendorong penciptaan wirausaha dan membuka lapangan pekerjaan, apalagi transaksi di pameran FLEI terus mencatat peningkatan signifikan, dimana pada tahun 2016 tercatat transaksi sebesar Rp884 miliar dan pada 2017 meningkat menjadi Rp1 triliun," tuturnya.

Menurutnya, pada pameran waralaba kali ini, kehadiran Australia, Korea, Jepang, New Zealand, Philipina, dan Vietnam diharapkan dapat membuka peluang usaha agar pewaralaba Indonesia bisa go international.

"Harapannya waralaba nasional bisa ekspor juga, jadi ekspor tidak hanya bertumpu pada komoditas saja. Apalgi kita sedang defisit neraca perdagangan, kalau bisa jangan waralaba dari luar yang masuk ke Indonesia, waralaba kita yang harus ke luar," tegasnya.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani menambahkan, dengan adanya pameran bisnis Franchise & License Expo Indonesia (FLEI) 2018 diharapkan dapat menumbuhkan pengusaha baru yang siap terjun ke bidang waralaba dan menciptakan palangan pekerjaan.

Menurut Rosan, pihaknya melihat tren anak muda ingin berusaha berhubungan dengan tourism, travel, makanan minuman. Oleh sebab itu tidak hanya pameran tapi ada pelatihan yang akan jauh bermanfaat.

"Kami juga apresiasi Kemendag karena memang untuk menciptakan perkembangan franchise membutuhkan iklim imvestasi terbuka dan nyaman. Regulasi sangat penting untuk kemajuan waralaba ini. Kehadiran dari regulator jadi sangat penting," pungkas Rosan.