Kemenhub Dirikan Posko Pantau Perkembangan Pasca Gempa Donggala

:


Oleh Dian Thenniarti, Minggu, 30 September 2018 | 14:34 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 423


Jakarta, InfoPublik - Pasca gempa berkekuatan 7,7 Skala Richter (SR) yang kemudian dimutakhirkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjadi 7,4 SR di Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9) pukul 17:02 WIB mengakibatkan kondisi Pelabuhan Penyeberangan Taipa dan Terminal Mamboro rusak berat. 

Gempa tersebut juga terasa dan berdampak di beberapa daerah pada provinsi Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Selatan. 

"Berdasarkan laporan yang di terima, Pelabuhan Taipa maupun Terminal Mamboro di Palu rusak berat. Kondisi Jembatan Timbang Sarjo Mamuju Utara Sulawesi Barat sebagian gedung roboh. Sementara Terminal Lumpue di Parepare Sulawesi Selatan sebagian lantai gedung terangkat dan retak," jelas Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Setiyadi, Sabtu (29/9).

Dirjen Budi telah meminta jajarannya memeriksa kondisi terkini dari lokasi bencana, dan tetap waspada akan kemungkinan gempa susulan. 

Oleh karena itu, per Sabtu (29/9) diminta disiapkan posko khusus di kantor Kementerian Perhubungan guna memantau kondisi terkini (real time) dari petugas di lapangan.

"Saat ini saya telah meminta kepada personel terkait untuk memeriksa kondisi terkini dari tiap fasilitas yang kita punya di daerah yang terdampak bencana baik Palu maupun Donggala atau daerah sekitarnya yang turut terkena dampak musibah ini," imbuhnya. 

Sebelumnya BMKG telah mengaktifkan peringatan dini tsunami dengan status Siaga (tinggi potensi tsunami 0,5 – 3 meter) di pantai Donggala bagian barat, dan status Waspada (tinggi potensi tsunami kurang dari 0,5 meter) di pantai Donggala bagian utara, Mamuju bagian utara dan Kota Palu bagian barat. Meski demikian, BMKG telah mengakhiri peringatan dini tsunami sejak Jumat (28/9) pukul 17:36 WIB.