Wagub DKI Klaim, Harga Bahan Pokok Selama Lebaran Stabil

:


Oleh Baheramsyah, Rabu, 20 Juni 2018 | 10:53 WIB - Redaktur: Juli - 301


Jakarta, InfoPublik - Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengklaim Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI berhasil mengendalikan harga bahan pokok dan laju inflasi selama Lebaran.

Keberhasilan mengendalikan harga bahan pokok dan laju inflasi karena Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) DKI bersama Dinas Koperasi, Usahha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI telah berkoordinasi dengan BUMD dan instansi terkait, baik pusat maupun daerah di bidang pangan.

“Harga bahan pokok dan inflasi pun terpantau terkendali selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri 2018,” kata Sandiaga di Balai Kota DKI, Jakarta, Selasa (19/6).

Dalam kesempatan ini, Sandiaga menjelaskan harga eceran untuk semua jenis beras stabil menjelang dan setelah Idulfitri 2018. Untuk cabai terjadi kenaikan tidak signifikan menjelang Lebaran, kecuali untuk cabai merah TW (cabe merah besar) yang mengalami kenaikan cukup besar, tetapi untuk bawang merah dan putih harga stabil.

Selain itu, lanjut Sandiaga, daging sapi mengalami kenaikan menjelang Lebaran karena peningkatan permintaan. Namun, setelah H+3 harga mulai mengalami penurunan, sementara ayam potong dan ikan bandeng mengalami kenaikan harga tidak signifikan menjelang Idulfitri.

“Sedangkan untuk harga telur ayam terpantau stabil. Harga gula pasir, minyak goreng, terigu dan LPG 3 kg juga stabil,” ujarnya.

Keberhasilan tersebut dapat dicapai atas kerja sama BUMD DKI yang bergerak di bidang pangan. Seperti PT Food Station Tjipinang Jaya, PD Dharma Jaya dan PD Pasar Jaya.

“BUMD Provinsi DKI Jakarta di Bidang Pangan telah melakukan sejumlah upaya untuk memastikan ketersediaan pangan dan harga bahan pokok terkendali selama HKBN Idulfitri 2018,” terangnya.

Untuk menjaga stok Beras, PT Food Station Tjipinang Jaya telah menyiapkan 15.000-25.000 ton cadangan beras, 600-1.000 ton gula kemasan 1 kg, serta minyak goreng 1.000.000 liter.

Dalam upaya menjaga stok daging di DKI Jakarta, PD Dharma Jaya telah menyiapkan stok daging sapi sebanyak 50.000 kg, stok daging sapi sebanyak 250.000 kg, dan stok daging ayam sebanyak 250.000 kg  untuk program pangan murah.

Serta menerima pengiriman secara rutin sapi hidup dari NTT sebanyak 200 - 250 ekor dan menerima impor daging sapi dari Australia secara berkala.

Di samping itu, PD Pasar Jaya juga telah mempersiapakan stok pangan (selain beras dan produk asal hewan) yang cukup dalam menghadapi bulan Ramadan dan Idul Fitri.

“Kegiatan pasar murah pun dilakukan oleh BUMD Provinsi DKI Jakarta di Bidang Pangan untuk memastikan seluruh warga Jakarta dapat memperoleh bahan pangan pokok secara mudah dengan harga terjangkau,” paparnya.

Kegiatan Pasar Murah untuk komoditi beras, minyak goreng, gula pasir, dan tepung terigu oleh PT Food Station Tjipinang Jaya berlangsung di 72 titik lokasi Kelurahan di lima wilayah DKI Jakarta. PD Pasar Jaya juga menggelar Pasar Murah di 40 titik lokasi pasar Milik PD Pasar Jaya di lima wilayah DKI Jakarta.

Tidak hanya itu, Dinas KPKP DKI Jakarta juga melaksanakan Kegiatan Penyediaan Pangan dengan Harga Murah Bagi Masyarakat Tertentu untuk komoditi daging sapi, daging ayam, telur dan beras sebanyak 417.866 paket, mulai tanggal 1 Desember 2017 hingga 31 November 2018.

Sasarannya adalah penerima penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP), Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) dan Penghuni Rumah Susun, penyandang disabilitas, Penyandang Lansia dan Buruh Berpenghasilan UMP.

“Dengan demikian, kebutuhan dan stok serta pasokan pangan menjelang dan pasca-HBKN Ramadhan dan Idul Fitri 2018 relatif aman dan terkendali,” ujarnya.