Jatim Luncurkan 50 Top Event Pariwisata dan Budaya 2018

:


Oleh Untung S, Sabtu, 20 Januari 2018 | 17:36 WIB - Redaktur: Juli - 835


Jakarta, InfoPublik - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur (Jatim) meluncurkan 50 top event pariwisata dan kebudayaan 2018 sebagai upaya mempromosikan dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jatim. 

Dari 50 top event tersebut, 10 event di antaranya terpilih dalam Top 100 Calender of Event Wonderful Indonesia (CoE WI) 2018.  Top 100 CoE WI ini untuk mendukung program Visit Wonderful Indonesia (ViWi) 2018 yang ada di 18 destinasi unggulan di seluruh Tanah Air di antaranya ada di Jatim; Surabaya, Bromo-Tenger,  dan Banyuwangi. 

“Jatim tercatat sebagai provinsi paling banyak memberikan kontribusi event dalam CoE WI 2018.  Dari 10 event yang masuk, 2 event yakni;  Jember Fashion Carnival  dan Banyuwangi Ethno Carnival  terpilih sebagai 10 nasional event CoE WI,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur, Dr. H. Jarianto, Msi  usai acara jumpa pers dan peluncuran 50 Top Event bersama Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo di Taman Budaya Jatim, Sabtu (20/1). 

Dalam jumpa pers yang dihadiri wartawan tergabung dalam Forum Wartawan Pariwisata (Forwarpar) yang tengah melakukan fam trip ke sejumlah obyek wisata unggulan di Jatim, H. Jarianto menjelaskan, dalam satu tahun ini Jatim akan menggelar tidak kurang dari 482 event terdiri atas 108 festival dan 374 non-festival tersebar di 38 kabupaten/kota yang kesemuanya termuat dalam buku Kalender Wisata Jawa Timur 2018, “Dari  482 event ini dipilih 50 top event  yang hari ini diluncurkan.  Selama satu tahun penuh di Jatim selalu ada event pariwisata dan kebudayaan yang dapat disaksikan wisatawan,” kata H. Jarianto. 

H. Jarianto menjelaskan,  dalam rangka mendukung program CoE WI dan VIWI 2018  Jatim telah menyiapkan 10 event terpilih dalam 100 premier event (CoE WI) yang penyelenggaraannya  berskala internasional dan banyak mendatangkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus). Event tersebut merupakan pilihan kurator Kemenpar.

Kesepuluh event tersebut yakni; Jember Fashion Carnival;  Banyuwangi Ethno Carnival; Yadnya Kasada dan Eksotika Bromo;   Malang Flower Carnival; Kemilau Madura;  Pasar Seni Lukis Indonesia; Gandrung Sewu; International Tour de Banyuwangi Ijen; Festival Keraton Nusantara; Festival Malang Kota Tua. 

Dengan adanya event  unggulan dalam satu tahun penuh tersebut,  menurut H. Jarianto, kunjungan wisatawan ke Jatim diharapkan akan meningkat signifikan. Tahun 2017 jumlah kunjungan wisman ke Jatim sebanyak 625.729 wisman dan 58,65 juta wisnus, sementara kontribusi sektor pariwisata Jatim terhadap  PDRB pada triwulan III /2017 sebesar Rp 86,73 triliun atau tumbuh 10,53%. 

Kunjungi Obyek Wisata Blitar dan Kediri

Kemajuan pariwisata Jatim, kata H. Jarianto, tidak lepas  upaya meningkatan unsur 3A (atraksi, amenitas, dan aksesibilitas) terutama untuk konektivitas penerbangan ke obyek wisata unggulan. Jatim memiliki bandara internasional Juanda Surabaya serta bandara domestik yaitu; Bandara Abdul Rachman Saleh (Malang); Bandara Blimbingsari (Banyuwangi); Bandara Notonegoro (Jember); Bandara Trunojoyo (Sumenep, Madura); dan Bandara Bawean. 

Selain itu dukungan transportasi laut telah mendorong meningkatnya kunjungan wisman kapal pesiar (cruise ship) ke Jatim. “Dalam 3 tahun terakhir ini pelabuhan Perak Surabaya, Probolinggo, Sumenep, banyak disinggahi kapal pesiar dari Asia, Eropa, dan Amerika,” kata H. Jarianto menjelaskan kepada para peserta fam trip yang selama tiga hari mengunjungi obyek wisata sekitar Surabaya, Blitar, dan Kediri.

Para peserta fam trip wartawan Forwarpar di Surabaya mengunjungi koperasi  batik,  kerajinan kulit, Taman Budaya Jatim, dan  Museum Sampoerna, sedangkan di obyek wisata sekitar Blitar antara lain; Candi Penataran sebagai landmark wisata budaya Blitar, kebon kopi Karanganyar di Kecamataran Nglegok, Pendopo Ronggohadinegoro, Bukit Bonsai/Bukit Bunda  dan  kampoeng cokelat  di  Desa Plosorejo,  Kecamatan Kademangan, dan obyek wisata di Kediri antara lain; mengikuti kegiatan offroad Kelud Adventure, tracking Gunung Gajah Mungkur, menikmati kawah Kelud dari atas Gajah Mungkur, dan bersepeda Keliling Kampung Inggris di Pare, Kediri.