Potensi Produksi Padi Selatan Jawa Barat Dinilai Akan Sangat Tinggi

:


Oleh Baheramsyah, Selasa, 9 Januari 2018 | 08:11 WIB - Redaktur: Juli - 405


Jakarta – Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi mengungkapkan, di wilayah selatan Jawa Barat seperti Kabupaten Tasikmalaya memiliki potensi panen padi yang cukup tinggi meskipun didukung irigasi nonteknis. Pasalnya, hingga Maret 2018, diperkirakan luas panen akan mencapai 39.200 hektare, produktivitasnya tidak kurang dari 6,9 ton/Ha gabah kering panen (GKP).

Agung mengatakan, potensi panen di lahan seluas 25 hektare itu menggunakan varietas yang umum digunakan, yaitu Ciherang dan Mekongga dengan produktivitas sekitar 7,1 ton/Ha GKP.

“Kita bersama-sama menyaksikan di sini, sepanjang Jawa Barat Selatan bahwa padi melimpah karena panen berlangsung sepanjang tahun,” tutur Agung dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin (8/1).

Ketua Kelompok Tani Cikole, Desa Linggasirna Oman Abdurrahman mengamininya. Pasalnya, di tahun-tahun sebelumnya di Kecamatan Sariwangi ini tidak ada paceklik.

“Panen akan terus berlangsung sampai akhir Januari 2018 pada areal 250 hektare,” ungkap Oman.

Sementara itu, Kepala Sub (Kasub) Bulog Divisi Regional (Divre) Ciamis Zulais juga mengakui bahwa stok aman sehingga tidak ada alasan untuk resah. Menurutnya, saat ini gudang Bulog Sub Divre Ciamis dipenuhi stok beras sebanyak 9.200 ton.

Selain di Desa Linggasirna, Kecamatan Sariwangi, panen padi melimpah juga terjadi di Desa Kopo, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung pada areal 209 hektare.

Ketua Gabungan Kelompok Tani Lestari Dadan mengatakan, di daerahnya tidak mengenal panen raya. Setiap hari terjadi panen dengan indeks pertanaman mencapai 2,5 dan produktivitas tak kurang dari 6,5 sampai 7 ton/hektare. Varietas yang umum digunakan adalah Ciherang dan Inpari 30.