Hasil Produksi Karet Alam Masih Bisa Terus Ditingkatkan

:


Oleh Wawan Budiyanto, Rabu, 4 Oktober 2017 | 08:29 WIB - Redaktur: Juli - 691


Jakarta, InfoPublik - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Haris Munandar mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara utama penghasil karet alam dengan produksi melebihi tiga juta ton per tahun. 

Produksi tersebut masih dapat ditingkatkan, mengingat potensi lahan yang ada mencapai 3,5 juta hektare.

”Terlebih, industri didukung juga oleh program-program penelitian dan pengembangan yang dilakukan baik oleh Pemerintah, institusi pendidikan maupun pihak swasta,” kata Haris di Jakarta, Selasa (3/10).

Menurutnya, karet sebagai salah satu komoditi hasil perkebunan yang memiliki peran cukup strategis dalam kegiatan perekonomian Indonesia. Apalagi, konsumsi karet alam yang saat ini berkisar 580 ribu ton per tahun, juga masih berpeluang untuk terus ditingkatkan.

Oleh karena itu lanjut dia, upaya yang perlu dilakukan, antara lain dengan intensifikasi maupun ekstensifikasi eskpor barang karet serta menciptakan cabang-cabang industri baru seperti industri ban pesawat dan vulkanisir pesawat terbang yang dapat menyerap karet alam cukup banyak dan menghasilkan devisa nasional.

Dijelaskannya, langkah-langkah untuk peningkatan konsumsi karet alam dalam negeri perlu segera dilakukan dalam rangka meningkatkan nilai tambah potensi sumber daya alam nasional. Diantaranya melalui kebijakan pembangunan tol laut, di mana pemerintah akan membangun 24 pelabuhan, antara lain deep sea port (pelabuhan laut dalam) di Kuala Tanjung, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makasar dan Sorong.

“Ini merupakan peluang sekaligus tantangan bagi industri karet penunjang pelabuhan seperti rubber dock fender, rubber floating fender, rubber bumper, dan sebagainya sehingga dapat lebih meningkatkan konsumsi karet alam dalam negeri,” ucap Haris.

Selain itu, perlu didukung dengan kemampuan industri nasional dalam penyerapan komoditi tersebut. Pemerintah bertekad mendorong pertumbuhan industri barang-barang karet dalam rangka merealisasikan program peningkatan konsumsi karet alam domestik.

Kemenperin telah melakukan upaya melalui kebijakan-kebijakan, di antaranya penguatan struktur industri barang-barang karet, memfasilitasi pemberian insentif untuk industri berteknologi tinggi maupun industri berorientasi ekspor; serta pengembangan kawasan industri.

Haris menambahkan, program peningkatan konsumsi karet alam lokal, perlu diiringi pula dengan program keberlanjutan dan pengembangan industri yang sudah ada. Contohnya, industri ban, sebagai industri yang menyerap 45 persen atau sekitar 270 ribu ton dari total konsumsi karet alam dalam negeri.

"Apalagi, produk ban dalam negeri merupakan salah satu komoditi andalan ekspor Indonesia. Dari total produksi, 70 persen diperuntukkan bagi pasar ekspor dengan nilai mencapai USD1,5 miliar per tahun," katanya.