:
Oleh Wawan Budiyanto, Jumat, 25 Agustus 2017 | 18:06 WIB - Redaktur: Juli - 348
Bandung, InfoPublik - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan acara karnaval kemerdekaan yang sedianya diselenggarakan di Kota Bandung, Jawa Barat pada Sabtu (26/8) pagi pukul 09.00 WIB, diundur menjadi pukul 14.00 WIB.
Menpar menjelaskan alasan teknis pengunduran acara Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan 2017 diantaranya memberikan waktu persiapan bagi peserta. "Memberikan waktu persiapan yang cukup pada para peserta. Kalau diadakan jam 8 pagi, maka berdandannya mulai jam 4 pagi," kata Menpar Jumat (25/8).
Ia menambahkan alasan lain adalah terkait penonton yang mana dengan diundurnya penyelenggaraan acara menjadi siang hari dimaksudkan agar penonton yang menyaksikam bisa lebih banyak jumlahnya. "Bisa olahraga dulu, setelah itu makan siang, sholat, baru nonton karnaval," ujarnya.
Menpar juga mengatakan, penyelenggaraan acara karnaval pada sore hari bisa lebih sejuk karena diharapkan cahaya siang menjelang sore lebih enak ditonton dan lebih bagus diambil gambarnya. "Lebih instagramable," tambahnya.
Sementara itu sebelumnya, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menginformasikan pengunduran jadwal karnaval menjadi siang hari dari sebelumnya pada Sabtu pagi pukul 09.00 WIB. "Mohon maaf karena isu teknis Karnaval Kemerdekaan Sabtu 26 Agustus 2017 yang tadinya dimulai pagi sampai dengan selesai diundur menjadi pukul 14.00 sampai 17.00. Hatur nuhun," tulis Ridwan Kamil pada akun media sosialnya.
Seperti diketahui, rangkaian kegiatan karnaval di Bandung akan dimulai pukul 14.00 WIB dengan panjang lintasan karnaval keseluruhan 3.8 km. Rangkaian Karnaval akan di mulai dari depan Gedung Sate menuju ke Jl. Ir. H. Juanda (Jl. Dago), Jl Merdeka menuju ke Taman Vanda.
Di Taman Vanda Presiden RI dan Ibu Negara akan turun untuk menyaksikan rangkaian Karnaval. Selanjutnya rangkaian Karnaval akan menuju Alun-alun Masjid Raya Jl. Asia Afrika. Selain itu, akan ada Festival Komunitas di Jl. Sukarno dan Taman Sungai Cikapundung. Karnaval akan diikuti oleh Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara.