Tingkatkan Kapasitas Penyuluh, Enam STTP Jadi Politeknik Pembangunan Pertanian

:


Oleh Baheramsyah, Selasa, 15 Agustus 2017 | 06:31 WIB - Redaktur: Juli - 304


Jakarta, InfoPublik - Keberhasilan pembangunan pertanian nasional tidak lepas dari peran Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian. Melalui BPPSDMP, Kementan tengah berupaya meningkatkan kapasitas maupun kualitas sumber daya manusia pertanian dalam negeri.

Kepala BPPSDMP Kementan Momon Rusmono mengatakan, dalam menjalankan tugas, pihaknya selalu berpedoman pada tiga pilar penting, yakni pendidikan, penyuluhan, dan pelatihan.

"Dari tiga pilar tersebut, program utama kami dalam aspek pendidikan akan melakukan transformasi dengan menaikkan enam tingkatan Sekolah Tinggi Teknik Pertanian untuk menjadi Politeknik Pembangunan Pertanian," jelasnya dalam diskusi yang digelar BPPSDMP di Gedung Kementan, Jakarta, Senin (14/8).

Momon menjelaskan, selain perubahan status sekolah tinggi, BPPSDMP juga menyesuaikan aturan Undang-Undang 23/2014 tentang Pemerintah Daerah yang salah satunya mengatur pendidikan tingkat menengah berada di bawah pemerintah tingkat satu atau provinsi.

"Begitu pula tiga SMKP nanti kita naikkan menjadi Politeknik Pembangunan Pertanian. Jadi, ada 10 politeknik yang kita punya nantinya, karena STTP Magelang akan terpecah dua politeknik di Magelang dan di Yogyakarta," jelasnya.

Selain meningkatkan kapasitas sekolah tinggi Pertanian, BPPSDMP juga melakukan reposisi dan fokus pada kegiatan-kegiatan penyuluhan, pelatihan dan pendidikan dengan melakukan prioritas kegiatan penyuluhan. Adapun program yang menjadi prioritas adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia di wilayah sentra pangan, komoditas strategis, termasuk daerah perbatasan.

"Pelatihan dengan menggunakan metode tematik, seperti penyelesaian masalah, pelatihan kesiapan pelaksanaan program, dan pendidikan vokasi pertanian," papar Momon.

Berbagai program tersebut ditempuh pemerintah guna menjawab masalah terkait kekurangan jumlah penyuluh pertanian saat ini.

Tercatat dari 72.000 desa yang berpotensi di bidang pertanian, baru tersedia 44.000 tenaga penyuluh pertanian, sedangkan jumlah idealnya adalah satu desa satu penyuluh pertanian.

Berdasarkan data Kementan, hingga periode Mei 2017, realisasi anggaran BPPSDMP Kementan baru mencapai 31,78 persen atau Rp330 miliar dari total pagu anggaran 2017 sebesar Rp1,041 triliun. Adapun realisasi tersebut terbagi menjadi empat bagian program utama BPPSDMP Kementan 2017 seperti program pemantapan sistem pelatihan pertanian sebesar Rp61miliar.

Kemudian, program pemantapan sistem penyuluhan pertanian sebesar Rp160 miliar, selain itu, progran dukungan manajemen serta bantuan teknis sebesar Rp19 miliar, dan pendidikan pertanian sebesar Rp89 miliar.