:
Jakarta, InfoPublik - Direktur Consumer Banking PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Handayani mengatakan bahwa perseroan akan memberikan kemudahan bagi pasangan muda dalam memperoleh Kredit Pemilikan Rumah (KPR) demi meningkatkan perolehan sektor KPR non subsidi.
"Kami perlu jelaskan bila memiliki rumah itu mudah, tidak sulit seperti yang dibayangkan kebanyakan orang selama ini. Dengan persyaratan-persyaratan yang sangat mudah, di antaranya BTN memberikan kemudahan syarat administrasi, tidak perlu lampirkan slip gaji," kata Handayani di Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (12/8).
Handayani menjelaskan, untuk KPR non subsidi, fokus menggunakan middle low, yang harga Rp300 juta sampai Rp350 juta. "Kami BTN mengerjakan dua sisi yaitu demand dan supply. Supply itu ada kredit konstruksi dan subsidi developer," ujarnya.
Untuk sisi demand, lanjut Handayani, lebih banyak motivasi dan edukasi kepada anak muda dan pasangan muda bahwa mempunyai rumah itu penting. Bahkan, lebih baik untuk masa depan.
Karena itu, Handayani memahami, kalau sektor KPR subsidi maupun non subsidi masih perlu digenjot lagi. Semester I/2017, KPR BTN didominasi KPR subsisdi. KPR subsidi tumbuh 25 persen dan non subsidi tumbuh hanya 11 persen.
"Strategi kami lebih fokus segmen menengah untuk KPR non subsidi. Sedangkan KPR subsidi, kami menggalakkkan kerja sama dengan semua instansi, BUMN, swasta dan PNS, Polri dan TNI. Khusus menyasar TNI dan Polri, karena ada 3.000 anggota TNI dan Polri yang belum punya rumah," kata dia.
Sementara itu, Direktur PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Oni Febriarto Rahardjo membantah bila kredit perumahan lesu. Menurutnya, selama ini kredit BTN masih 18,8 persen year on year, alias relatif sama dengan tahun lalu.
"Justru untuk konstruksi masih 20 persen, hanya saja nemang segmen tertentu yang belum bergairah seperti yang lain," kata Oni.
Ia menambahkan, BTN juga menerbitkan obligasi Rp5 triliun untuk meningkatkan kredit properti.